REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Di sebuah jalan lingkungan miskin di Lagos Nigeria, seorang pemuda bernama Gift Eze bertelanjang dada menggendong rekannya yang berteriak. Dia membantu menenangkan kemarahan yang muncul dan menghentikannya berkelahi.
Penduduk Oworonshoki telah menyaksikan aksi kekerasan dalam kehidupan sehari-hari. Perampokan dan pembunuhan antar-geng yang pernah terjadi di bagian ibu kota komersial Nigeria yang luas dan ramai itu terasa biasa.
Tapi adegan pada Malam Natal, sebuah tarian rutin antara dua pria berlumuran kapur, menunjukkan sejauh mana komunitas tersebut telah berkembang sejak Slum Party tahunan berlangsung. Acara seni yang menggunakan tarian untuk menceritakan kisah masyarakat setempat itu didirikan empat tahun lalu.
Lokakarya tari berhari-hari memuncak dengan karnaval sepanjang hari yang bertujuan untuk merebut kembali jalan-jalan dan mengurangi ketegangan antara geng-geng yang bersaing. Tak lama kemudian, penonton menari mengikuti genderang, mengaburkan batas antara peserta dan penonton karnaval.
"Kami menggunakan tarian sebagai titik fokus ... untuk datang ke masyarakat dan berbicara tentang berbagai masalah sosial-politik yang perlu ditangani, menggunakan pesat sebagai template," kata Sunday Ozegbe-Obiajulu yang mendirikan acara ini.
Ozegbe-Obiajulu berharap kesuksesan karnaval dapat direplikasi oleh orang-orang di daerah bermasalah lainnya di Nigeria dan sekitarnya. "Dengan tarian mereka, puisi mereka, musik mereka, mereka pasti dapat menggunakannya untuk menarik perhatian komunitas mereka, mereka juga dapat menggunakannya untuk menginspirasi anak-anak muda," ujarnya
Eze merupakan salah satu peserta Slum Party. Dia mengatakan, acara ini sangat transformasional.
"Saya bisa mencapai tujuan besar dalam hidup saya, dan Slum Party benar-benar telah mengubah banyak hal bagi saya," katanya.
Tokoh masyarakat Oriyomi Akeem mengatakan, Slum Party telah membantu membawa perdamaian ke lingkungan yang dulu dikenal sebagai daerah terlarang yang dikuasai oleh geng. "Sekarang semuanya tenang dan baik," kata Akeem.