REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – BSI Explore 2023 adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa-mahasiswi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) agar mampu belajar di luar kampus. Program ini juga melatih kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan sebagai mitra guru di sekolah, menggali potensi desa dan pemberdayaan masyarakat dan pemuda desa dengan mengusung tema Merajut Indonesia, Menginspirasi Negeri.
Salah satu rangkaian kegiatan BSI Explore 2023 adalah pembekalan atau pelatihan yang diberikan kepada para peserta BSI Explore 2023 yang dibagi ke dalam beberapa tahap. Salah satunya adalah pelatihan wawasan kebangsaan yang disampaikan Ketua Program Studi Teknologi Informasi Universitas BSI Hendra Supendar, Senin (19/12/2022).
Pelatihan yang dipandu oleh Riswandi Ishak ini juga dihadiri oleh Ketua Pelaksana BSI Explore 2023 Ade Suryadi. Menurut Ade, BSI Explore 2023 ini merupakan inspirasi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di mana pembelajaran tidak harus dilakukan kampus secara formal.
“Namun juga dapat dilakukan dengan terjun langsung ke masyarakat guna mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kerja, target dan pencapaiannya, sehingga terbentuklah hard skill dan soft skill yang berkualitas baik bagi mahasiswa,” ujarnya.
BSI Explore 2023 diselenggarakan di perdesaan sekitar Universitas BSI kampus Bogor, Universitas BSI kampus Bekasi, Universitas BSI kampus Karawang, Universitas BSI kampus BSD, Universitas BSI kampus Sukabumi, Universitas BSI kampus Tasikmalaya, Universitas BSI kampus Tegal, Universitas BSI kampus Purwokerto, Universitas BSI kampus Yogyakarta, Universitas BSI kampus Solo, dan Universitas BSI kampus Pontianak.
Hendra Supendar dalam materinya mengatakan pembelajaran wawasan kebangsaan bertujuan membekali peserta dengan pemahaman wawasan kebangsaan (empat konsesus dasar bangsa), sehingga peserta memiliki pengetahuan terkait wawasan kebangsaan dalam menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi & pengabdian di lingkungan masyarakat. “Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik, serta hankam dalam mencapai cita-cita dan menjamin tingnas,” pungkasnya.
Ia memaparkan fenomena gerakan globalisasi ditandai dengan gerakan penghilangan batas-batas antarnegara. Setiap individu mampu mengatur dirinya sendiri dalam berhubungan dengan siapa yang dikehendaki di seluruh dunia dan menentukan tindakannya tanpa harus melalui institusi negara.