Kamis 29 Dec 2022 13:17 WIB

Panglima TNI akan Ajak Kepala Staf ke Daerah Konflik

Daerah rawan konflik yang akan dikunjungi, di antaranya Laut Natuna, Aceh, dan Papua.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (kanan) berjabat tangan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (kanan) berjabat tangan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, ia akan mengajak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi beberapa daerah rawan konflik. Kegiatan ini rencananya bakal dilakukan pada awal tahun 2023.

"Seperti yang saya sampaikan diawal, nanti awal tahun (2023). Jadi para kepala staf sudah saya rapatkan kemarin termasuk dukungan, dorongan logistik dan sebagainya. Sudah kita rencanakan di tingkat staf," kata Yudo di Lapangan Trisula Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2022).

Baca Juga

Daerah-daerah rawan konflik yang rencananya akan dikunjungi, di antaranya Laut Natuna, Aceh, dan Papua. Yudo menjelaskan, dalam kunjungan tersebut, ia bakal mengumpulkan stakeholder dari masing-masing pemerintah daerah dan para komandan satuan maupun kepolisian di jajaran tiap daerah.

"Saya pengen tahu, pengen masukan dan tentunya nanti dengan masukan tersebut, tentunya kita akan evaluasi yang sudah terlaksana ini. Kalau sudah bagus, ya kita lanjutan, kita tingkatkan. Kalau ada yang kurang, tentunya akan saya lengkapi dan kita evaluasi," jelas dia.

"Saya kumpulkan para komandan setelahnya, apa kebutuhannya? Apa kesulitannya selama di daerah operasi? Termasuk di Papua, Natuna, maupun daerah-daerah lain," katanya.

Yudo mengaku ingin melihat secara langsung situasi dan kondisi di daerah rawan konflik. Sehingga ia dapat merencanakan tindak lanjut berikutnya untuk melaksanakan pengamanan pada masing-masing wilayah.

"Jadi, saya tidak mau berandai-andai. Karena langkah saya selalu saya tindak lanjuti dengan harus tahu apa yang akan kita laksanakan," ujarnya.

"Karena tanpa saya melihat, tak mungkin akan bisa merencanakan maupun menyampaikan dengan berandai-andai. Tentunya saya harus lihat dulu situasinya," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement