REPUBLIKA.CO.ID,PASURUAN -- Laznas BMH hadir memberikan bantuan penyelesaian krisis air bersih yang dialami oleh para santri di Pesantren Miftahul Ulum, Dusun Prodo Sapulante, Kecamatan Parsepan, Pasuruan, Jawa Timur.
“Kondisi di area pesantren itu memang sulit air bersih. Kontur tanahnya bebatuan dan kalau mau air bersih maka mereka harus jalan kaki sejauh 6 km setiap hari,” terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Jawa Timur, Imam Muslim, Kamis (29/12/2022).
Pemerintah desa sebenarnya telah mencoba untuk memberikan jawaban. Namun karena aliran yang ada harus berbagi dengan rumah tangga warga, akibatnya pesantren kerap mendapatkan “jatah” air yang tidak mencukupi.
Menjawab kebutuhan tersebut Laznas BMH hadir dengan program air bersih menggunakan metode IPAS (Instalasi Pengelolaan Air Sederhana).
“Hal ini karena tidak memungkinkan area pesantren dilakukan pengeboran sumur. Kalau dipaksakan maka butuh kedalaman sangat panjang, kemudian kontur tanah tidak memungkinkan,” imbuh Muslim.
Namun akhirnya kebutuhan air bersih itu dapat BMHberikan. “Jadi Laznas BMH membangun bak tandong dengan ketinggian 3 meter tidak jauh dari titik sumber air sungai. Langkah ini membutuhkan 576 meter pipa untuk sampai ke pesantren. Kemudian air disaring dan diolah menggunakan alat yang dialirkan menggunakan pipa,” urai Muslim.
“Alhamdulillah berkat dukungan umat, kini kebutuhan akan air bersih dari 350 santri tidak lagi menjadi kendala,” tutup Muslim.