REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Saat Paus Gregorius XII mengundurkan diri, dunia tidak melihat. Berbeda saat Paus Benediktus XVI mundur.
Gregorius mundur dua tahun sebelum meninggal dunia pada tahun 1415 dan menghabiskan sisa hidupnya dengan ritual ratusan mil dari Roma. Ia dimakamkan dengan tenang di Recanati, sebuah kota dengan pinggir pantai Adriatik utara.
Ini akan jauh berbeda dengan pemakaman Benediktus yang meninggal di usia 95 tahun. Vatikan menggelar ritual panjang saat seorang Paus meninggal dunia tapi tidak diketahui ritual seperti apa yang dilakukan untuk mantan Paus.
Seorang sumber mengatakan pemakaman Paus Benediktus dapat memberikan pola bagi Paus berikutnya yang ingin mundur sebelum meninggal dunia. Termasuk Paus Fransiskus sendiri bila ia memilih mundur.
Terdapat konstitusi setebal 30 halaman yang dinamakan Universi Dominici Gregis yang dalam bahasa Indonesianya Gembala Seluruh Kawanan Tuhan dan Ordo Exsequiarum Romani Pontificis atau Ritual Pemakaman Bagi Paus Roma setebal 400 halaman yang mencakup liturgi, musik dan doa yang diucapkan untuk pemakaman Paus.
Dalam peraturan disebutkan pemakaman Paus harus dilakukan antara empat sampai lima hari setelah kematiannya. Diikuti sembilan hari berkabung yang dikenal dengan Novendiale.
Sumber dari Vatikan tidak bersedia disebutkan namanya karena tidak memiliki wewenang membicarakan hal ini. Pada Sabtu (31/12/2022) ia mengatakan proses pemakaman Benediktus memiliki dua elemen utama: bila Benediktus meninggalkan instruksi tentang cara pemakamannya dan keputusan yang diambil oleh Paus Fransiskus.
Fransiskus kerap memuji pendahulunya sebagai Paus hebat yang memiliki keberanian untuk mundur. Maka mungkin Fransiskus akan menggelar pemakaman yang serius mungkin melibatkan seluruh proses pemakaman paus.
Paus terakhir yang meninggal dunia adalah Paus Yohanes Paulus II yang dimakamkan pada 8 April 2005 enam hari setelah kematiannya. Jenazahnya disemayamkan di Clementine Hall untuk dilihat staf Vatikan dan kemudian dipindahkan ke Basilika Santo Petrus untuk publik.
Jutaan orang mengantri untuk melihatnya, mungkin salah satu peristiwa terbesar di Vatikan. Para Raja dan pemimpin dunia menghadiri pemakamannya.
Awalnya ia dimakamkan di ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus dan pada tahun 2011 dipindahkan ke Kapel utama gereja terbesar.