Senin 02 Jan 2023 13:10 WIB

Bandara Internasional Filipina Alami Gangguan, Ribuan Penumpang Terdampar

Gangguan teknis disebabkan oleh pemadaman listrik dan hilangnya komunikasi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Ribuan pelancong terdampar di bandara Filipina pada Ahad (1/1/2023), karena terjadi masalah teknis yang melibatkan pusat manajemen lalu lintas udara di bandara domestik dan internasional Manila.
Foto: AP/Aaron Favila
Ribuan pelancong terdampar di bandara Filipina pada Ahad (1/1/2023), karena terjadi masalah teknis yang melibatkan pusat manajemen lalu lintas udara di bandara domestik dan internasional Manila.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Ribuan pelancong terdampar di bandara Filipina pada Ahad (1/1/2023), karena terjadi masalah teknis yang melibatkan pusat manajemen lalu lintas udara di bandara domestik dan internasional Manila. Gangguan ini memaksa ratusan penerbangan dibatalkan, ditunda atau dialihkan.

Gangguan ini terjadi ketika banyak orang mulai kembali ke ibu kota untuk bekerja dan sekolah setelah liburan Natal dan Tahun Baru. Suasana kacau terjadi di konter check-in ketika ribuan orang mencoba memesan ulang tiket atau mencari tahu kapan penerbangan mereka akan lepas landas.

Baca Juga

Sementara penumpang yang telah berada di dalam pesawat menunggu berjam-jam untuk lepas landas. Namun kemudian mereka turun karena penerbangan dibatalkan

Pejabat bandara tidak merinci penyebab masalah tersebut. Tetapi maskapai Cebu Pacific mengatakan, gangguan teknis ini disebabkan oleh pemadaman listrik dan hilangnya komunikasi dari menara kendali.

Otoritas bandara mengatakan sistem manajemen lalu lintas udara sebagian pulih pada pukul 16:00 waktu setempat. Penerbangan mulai lepas landas dan mendarat di Manila.

“Penundaan dan pengalihan penerbangan hanyalah tindakan pencegahan untuk memastikan keselamatan penumpang, awak, dan pesawat,” kata Otoritas Penerbangan Sipil Filipina, dilaporkan Aljazirah, Ahad (1/1/2023).

Lebih dari 280 penerbangan masuk dan keluar Manila dibatalkan, dialihkan atau ditunda. Hal ini berdampak pada sekitar 56.000 penumpang. Pelancong yang terdampar menyatakan kemarahan dan kekesalan atas kerusakan dan kurangnya informasi yang diberikan oleh staf bandara.

Seorang wanita yang seharusnya terbang ke Singapura mengatakan, dia menghabiskan waktu beberapa jam di dalam pesawat yang sudah siap untuk take off. Namun dia dan seluruh penumpang lainnya diturunkan dari pesawat dan mendapatkan kompensasi menginap di hotel.

“Kami diberi tahu bahwa komunikasi radio di kontrol lalu lintas udara gagal total,” kata wanita yang tidak disebutkan namanya.

Seorang penumpang Daryll Delgado mengatakan, dia berhasil memesan ulang penerbangan untuk tanggal selanjutnya setelah pesawatnya gagal berangkat. Sementara itu, seorang pebisnis tersohor Filipina, Manny Pangilinan mengungkapkan bahwa, penerbangannya dari Tokyo ke Manila dialihkan ke Haneda karena terjadi masalah radar dan navigasi.

 “Enam jam penerbangan yang sia-sia membuat ketidaknyamanan bagi para pelancong, dan kerugian bagi pariwisata dan bisnis sangat besar," ujar Pangilinan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement