REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur memberikan pendampingan kepada orang tua korban penculikan anak Malika (enam tahun) di Jakarta Pusat.
Kepala Pusat Kedokteran Dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Irjen Pol Asep Hendradiana mengatakan pendampingan yang diberikan berupa psikologis dan juga advokasi. "Sekali lagi, pendampingan bukan hanya untuk anak (MA) saja tapi juga orang tuanya," kata Asep, Selasa (3/1/2023).
Asep menambahkan kondisi orang tua korban saat ini mengalami trauma yang begitu mendalam setelah kehilangan buah hatinya yang diculik. Malika diculik 7 Desember 2022 hingga ditemukan pada 2 Januari 2023 malam.
"Orang tuanya jelas mengalami trauma. Ini tentu jadi pelajaran untuk orang tua (MA), tapi kita agar waspada," ujar Asep.
Asep mengatakan kondisi MA saat ini baik dan masih menjalani perawatan untuk dilakukan visum psikiatrikum di RS Polri Kramat Jati. "Visumnya sesegera mungkin kita rilis. Mungkin nanti dikabari. Kita bukan hanya melihat pemeriksaan fisik saja tapi juga mungkin keluhan apa," kata Asep.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan MA berhasil ditemukan di kawasan Pasar Cipadu, Tangerang Kota dan langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani pemeriksaan kesehatan setelah satu bulan diculik.
"Saat ini, korban kami bawa untuk dilakukan pemeriksaan, mengingat sudah cukup lama bersama dengan terduga pelaku," ujar Komarudin.
MA diculik oleh pelaku, yakni Iwan Sumarno alias Jacky alias Herman alias Yudi. Komarudin mengatakan MA diselamatkan jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat dari tangan pelaku, saat berada di dalam gerobak barang bekas yang digunakan pelaku memulung.