REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda tertarik melakukan hipnoterapi? Jika ya, sebaiknya Anda berdiskusi terlebih dulu dengan psikolog ataupun psikiater yang akan menanganginya.
"Bagi yang ingin mencoba hipnoterapi, saran saya bisa mempertimbangkan kebutuhan dengan berdiskusi pada psikolog atau psikiater terkait yang merawat pasien tersebut," kata dokter spesialis kedokteran jiwa Universitas Sebelas Maret Surakarta dr Jiemi Ardian," ujarnya pada Rabu (4/1/2023).
Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) ini mengatakan, hipnoterapi dapat digunakan untuk kasus-kasus yang terkait perilaku seperti berhenti merokok, membantu pengaturan makan atau diet, dan membantu tidur. Sementara pada kasus klinis seperti depresi, kecemasan atau trauma, hipnoterapi bisa membantu, tetapi ini agak berisiko jika tidak dikerjakan klinisi yang mengenali konteksnya.
"Karena tidak semua hal bisa dijelaskan dengan baik dalam teori sadar bawah sadar yang digunakan oleh hipnosis," ujarnya.
Menurut Jiemi, banyak teori lain yang mungkin perlu dipertimbangkan pada kondisi klinis yang kompleks. Pada kondisi bipolar, skizofrenia misalnya, hipnoterapi perlu dikerjakan dengan sangat berhati-hati atau justru dapat memperburuk kondisi pasien.
Dia mengingatkan, hipnoterapi dapat sangat membantu selama dilakukan tenaga ahli yang memang mengenali konteks-konteks keterbatasan hipnoterapi, indikasi, dan kontraindikasi. Menurut Cleveland Clinic, hipnoterapi merupakan kondisi konsentrasi dan perhatian yang terfokus yang dipandu ahli hipnotis atau hipnoterapis terlatih dan bersertifikat. Ini untuk memungkinkan seseorang lebih terbuka terhadap saran dan membuat perubahan yang sehat dalam persepsi, sensasi, emosi, ingatan, pikiran, atau perilakunya.
Seorang ahli hipnotis atau hipnoterapis yang terlatih dan bersertifikat akan memandu pasien ke dalam kondisi fokus dan relaksasi dengan isyarat verbal, pengulangan, dan citra. Saat seseorang berada di bawah hipnosis, tingkat konsentrasi dan fokus yang intens, maka ini memungkinkan dia untuk mengabaikan gangguan dan lebih terbuka terhadap saran yang dipandu untuk membuat perubahan guna meningkatkan kesehatannya.