REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) memproyeksikan dapat mengelola Bandara Dhoho Kediri pada semester II 2023. Bandara tersebut dibangun 100 persen oleh investasi anak usaha PT Gudang Garam Tbk yakni PT Surya Dhoho Investama.
“Yang akan kita operasikan itu adalah bandara baru Dhoho Kediri yang dibangun PT Gudang Garam dan itu akan dioperasikan AP I. Itu diproyeksikan Agustus atau September 2023,” kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi, Jumat (6/1/2023).
Faik menjelaskan, bandara tersebut nantinya dapat mengakomodasi lalu lintas penerbangan dan penumpang di Jawa Timur. Begitu juga dalam melayani penerbangan kargo di wilayah tersebut.
Dia menilai, potensi lalu lintas di wilayah tersebut luar biasa, begitu juga untuk penerbangan haji dan umrah. “Saya kira Kediri akan melengkapi kebutuhan dalam mengakomodasi penumpang di Jawa Timur karena Bandara Juanda juga memiliki keterbatasan,” ungkap Faik.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Bandara Dhoho Kediri nantinya bisa melayani penerbangan umrah. Budi menuturkan, beberapa maskapai sudah tertarik untuk membuka penerbangan umrah dari bandara tersebut yakni Garuda Indonesia dan Batik Air.
“Diharapkan, bandara yang memiliki landasan pacu hingga tiga ribu meter maka Boeing 777 bisa mendarat. Ini bisa memudahkan penerbangan haji dan umrah dari sini,” kata Budi.
Budi meminta PT Suryo Dhaha Investama dan AP I yang melakukan kerja sama operasi (KSO) pada proyek pembangunan Bandara Baru Kediri tersebut selalu memperhatikan aspek keselamatan. Begitu juga aspek keamanan penerbangan.