REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (Distan PPU), Kalimantan Timur, sedang menyiapkan lahan untuk ditanami padi khusus, sebagai langkah pencegahan sekaligus penanganan stunting yang tergolong tinggi di daerah ini.
"Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab dinas kesehatan, tapi banyak instansi yang terlibat, termasuk di instansi kami, dalam hal ini tupoksi kami tentu terkait kecukupan pangan dan gizinya," ujar Plt Sekretaris Distan Kabupaten PPU Arief Murdyatno di Penajam, Ahad (8/1/2023).
Pada 2022 angka prevalensi stunting di Kabupaten PPU sebesar 27,67 persen, sementara pada 2024 ditargetkan prevalensi stunting dapat turun menjadi 14 persen. Sehingga pihaknya pun harus turut membantu mewujudkan target tersebut.
Sedangkan lahan padi yang disiapkan seluas 500 hektare tersebar di sejumlah kecamatan, diutamakan dengan sejumlah desa/kelurahan yang memiliki anak stunting tinggi, antara lain di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu.
Jenis padi khusus yang akan ditanam di lokasi tersebut adalah padi yang memiliki tinggi zat besi dan seng (zinc), yaitu jenis padi biofortifikasi IR Nutri Zinc, sehingga gizinya dapat membantu mencegah atau untuk penanggulangan stunting.
Fungsi zat besi antara lain untuk mencegah dan mengatasi anemia, karena zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, yakni protein pada sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh anggota badan.
Sedangkan zinc memiliki fungsi dalam mengaktifkan sel darah putih atau limfosit sel T, yakni sel yang memiliki peran penting dalam meningkatkan sistem kekebalan pada tubuh manusia.
Hal paling utama yang harus diperhatikan dalam penanganan stunting adalah di 1.000 hari pertama kehidupan pada anak, yakni kehidupan yang dimulai dari janin dalam kandungan, sehingga asupan gizi ibu hamil harus cukup agar bayi yang dikandung tidak kekurangan gizi.
"Dalam penanganan stunting perlu dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak dan lintas sektor, sedangkan tugas dinas pertanian adalah dari sisi hulu terkait pangan, yakni selain harus cukup dan terjangkau, dari sisi kesehatan seperti kebersihan, vitamin, dan gizi juga harus menjadi perhatian," kata Arief.