Senin 09 Jan 2023 12:49 WIB

Jejak Kejahatan Ovidio Guzman, Sosok yang Paling Dinginkan AS Saat Ini

Penangkan Ovidio Guzman memicu hura hara di Meksiko

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Dalam dokumentasi foto pada 17 Oktober 2019 tampak Ovidio Guzman Lopez ditahan oleh petugas keamanan di Culiacan, Meksiko. Putra pemimpin kartel narkoba Sinaloa, Joaquin El Chapo Guzman, itu ditunda ekstradisinya ke AS menyusul pecahnya kerusuhan pascapenangkapannya di Meksiko, Kamis (5/1/2023).
Foto: CEPROPIE via AP File
Dalam dokumentasi foto pada 17 Oktober 2019 tampak Ovidio Guzman Lopez ditahan oleh petugas keamanan di Culiacan, Meksiko. Putra pemimpin kartel narkoba Sinaloa, Joaquin El Chapo Guzman, itu ditunda ekstradisinya ke AS menyusul pecahnya kerusuhan pascapenangkapannya di Meksiko, Kamis (5/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, Penangkapan Ovidio Guzman-Lopez (32 tahun) pada Kamis (5/1/2023) pekan lalu telah memicu huru-hara di Meksiko. Dia adalah putra dari gembong kartel Joaquin El Chapo Guzman yang kini sudah mendekam di penjara Amerika Serikat (AS). Sebanyak 19 anggota kartel dan 10 anggota pasukan keamanan tewas dalam baku tembak setelah Ovidio El Raton Guzman ditangkap.

Menteri Pertahanan Meksiko Luis Cresencio Sandoval mengatakan, penangkapan Ovidio merupakan pukulan besar yang diberikan otoritas Meksiko terhadap jaringan kartel. Berikut profil Ovidio Guzman-Lopez yang juga menyandang julukan The Mouse.

Baca Juga

Ovidio merupakan satu dari empat anak yang dilahirkan Griselda Guadalupe Lopez, istri kedua El Chapo. Dia lahir di kota Badiraguato pada 1990. Menurut Departemen Luar Negeri (Deplu) AS, setelah kakak laki-lakinya, Edgar Guzman-Lopez ditembak mati pada 2008, Ovidio dan adiknya Joaquin Guzman-Lopez mewarisi kerajaan bisnis narkoba ayahnya.

El Chapo selama periode itu adalah gembong narkoba yang paling dicari di dunia. Dia menjalankan jaringan kartelnya dari negara bagian Sinaloa di pegunungan barat Meksiko. Menurut Deplu AS, Ovidio dan Joaquin mulai membeli ganja dalam partai besar di Meksiko dan kokain di Kolombia. Mereka memperluas operasi mereka untuk membeli efedrin dalam jumlah besar, pendahulu sabu, dari Argentina dan menyelundupkannya ke Meksiko.

Pada 2012, Departemen Keuangan AS menunjuk Ovidio dan adiknya yang lain, Ivan, sebagai tokoh kunci dalam kartel Sinaloa. Deplu AS mengungkapkan, setelah El Chapo ditangkap dan diekstradisi ke AS pada 2017, Ovidio mengambil alih kepemimpinan kartel Sinaloa bersama tiga saudara laki-lakinya.

Guzmán-López bersaudara mengawasi 11 laboratorium narkoba di Sinaloa yang memproduksi 3.000 hingga 5.000 pon metamfetamin murni setiap bulan. Metamfetamin dijual grosir ke distributor di AS dan Kanada. Otoritas AS sempat merilis pengumuman berisi penawaran hadiah sebesar 5 juta dolar bagi siapa pun yang dapat memberikan informasi tentang keberadaan Ovidio.

Selain narkoba, menurut Deplu AS, Ovidio juga terlibat dalam kasus pembunuhan. Korbannya adalah para informan dan pengedar. Ovidio juga dituding mendalangi pembunuhan penyanyi populer Meksiko yang menolak tampil di acara pernikahannya. Dia menikah dengan Adrina Meza Torres yang dijuluki Queen of the Sinaloa Cartel.

Pada 2019, otoritas Meksiko telah berhasil menangkap Ovidio. Sama seperti penangkapan 5 Januari lalu, kala itu baku tembak antara pasukan keamanan dan anggota kartel berlangsung sengit. Sebanyak delapan orang tewas dan lebih dari 20 lainnya mengalami luka-luka. Konfrontasi bersenjata yang terjadi ketika penangkapan Ovidio pada 2019 lalu dikenal sebagai Pertempuran Culiacan atau El Culiacanazo.

Karena jumlah pasukan keamanan Meksiko kalah dengan anggota kartel, Presiden Meksiko Manuel Lopez Obrador mengambil keputusan kontroversial dan menuai kritik luas. Dia memerintahkan agar Ovidio dibebaskan. “Penangkapan satu penjahat tidak bisa lebih berharga daripada nyawa orang-orang,” ucapnya kala itu.

Setelah dibebaskan, Seorang pengacara keluarga Guzman berjanji akan menanggung biaya mereka yang terluka dan terbunuh. Kemudian pada 5 Januari lalu, sekitar pukul 02:30 dini hari, pasukan Mesiko menggelar operasi penggerebekan besar-besaran di desa Jesus Maria, 191 km barat laut ibu kota negara bagian Sinaloa, Culiacan.

Video yang beredar di Twitter menunjukkan bagaimana tentara Meksiko melepaskan berondongan tembakan ke sebuah rumah di desa tersebut. Ioan Grillo, seorang penulis dan jurnalis Meksiko yang telah meliput perang narkoba di sana selama lebih dari satu dekade, mengatakan lewat akun Twitter-nya dalam bahwa ibu Ovidio tinggal di desa tersebut.

Operasi pasukan keamanan Meksiko direspons oleh anggota kartel dengan membakar kendaraan dan memblokir jalan keluar ke beberapa kota di negara bagian Meksiko barat. “Kami meminta warga Culiacan untuk tidak meninggalkan rumah, karena blokade yang terjadi di berbagai bagian kota,” tulis Wali Kota Culiacan Juan de Dios Gamez di akun Twitter pribadinya.

Dalam baku tembak, sebanyak 19 anggota kartel dan 10 anggota pasukan keamanan Meksiko tewas. Saat ini, Ovidio Guzman dilaporkan ditahan dengan pengamanan tinggi di Altiplano. Dulu El Chapo juga pernah mendekam di fasilitas penahanan tersebut.

Pada Kamis pekan lalu, Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengonfirmasi adanya surat perintah penangkapan di AS terhadap Ovidio tertanggal 19 September 2019. Namun Ebrard mengatakan, Ovidio kemungkinan tidak akan segera diekstradisi. Sebab putra El Chapo itu tengah menjalani proses hukum di Meksiko.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement