Senin 03 Jul 2023 11:44 WIB

Kekerasan Kartel Narkoba Melonjak Sejak Pejuang Anti Kartel Tewas

Anggota kartel narkoba memblokir jalan masuk dan keluar kota Apatzingan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Seorang korban perang kartel narkoba Meksiko tewas tergeletak di jalanan. ilustrasi
Foto: AP/Miguel Tovar
Seorang korban perang kartel narkoba Meksiko tewas tergeletak di jalanan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, APATZINGAN -- Kekerasan kartel narkoba yang dilawan pemimpin pertahanan rakyat Hipolito Mora kembali melonjak satu hari setelah pemakamannya. Penembakan dan blokade jalan melanda Kota Apatzingan.

Anggota kartel narkoba memblokir jalan masuk dan keluar Apatzingan dengan truk dan bus. Sementara pemilik kendaraan-kendaraan itu berdiri di sisi jalan dengan putus asa.

Baca Juga

"Mereka memerintah saya untuk memarkirkan truk saya menghalangi jalan, mereka mengatakan bila saya memindahkannya, mereka akan membakarnya," kata salah satu supir truk yang meminta tidak disebutkan namanya, Ahad (2/7/2023).

Apatzingan merupakan kota yang menghubungkan daerah-daerah yang memperdagangkan produk-produk pertanian. Orang-orang bersenjata merampas mobil sebuah keluarga, menodongkan senjata dan menembak hingga tewas seorang pengendara. Mobil korban dibiarkan menggantung di jembatan sementara pemiliknya tewas di dalamnya.

Penembakan berlangsung dengan cepat sehingga mobilnya tetap melaju ke depan dan naik ke pagar pembatas jembatan. Teman korban mengatakan korban bekerja di dealer mobil dan sedang menuju acara kumpul keluarga sebelum tewas dibunuh.

Teman korban menyalahkan kartel Jalisco, meski sudah sejak lama Apatzingan dikuasai kartel saingannya, Viagras. Teori siapa yang melakukan kekerasan berkembang dengan liar.

Kartel Jalisco dari pemukiman di negara bagian dengan nama yang sama sudah bertahun-tahun berusaha masuk Michoacan. Blokade jalan akhir pekan kemarin kemungkinan karena kartel Viagras khawatir dengan serangan kartel Jalisco.

Garis pertempuran kini terletak di samping sungai kecil Rio Grande yang memanjang sekitar 23 kilometer di selatan Apatzingan. Warga Desa Las Bateas terpaksa mengungsi satu bulan yang lalu setelah kartel Jalisco dan Viagras baku tembak dekat pemukiman warga. Anggota Jalisco menyeberangi sungai, untuk merebut wilayah di utara, sebelah selatan Apatzingan.

Warga menceritakan mereka harus meringkuk di balik dinding saat peluru mendesing sepanjang malam. Pemerintah Meksiko mengirim tentara dan pasukan Garda Nasional. Bagian dari kebijakan yang diungkapkan menahan Jalisco memperluas daerah kekuasaan tapi mentolerir Viagras.

Warga mengatakan untuk saat ini mereka mulai merasa aman dan kembali ke rumah mereka. Namun status quo masih belum pasti.

Karena pemerasan sistematis kartel Viagras banyak barang di Apatzingan jauh lebih mahal dari daerah-daerah lain di Meksiko. Soda yang didaerah lain seharga 80 sen dolar AS di kota itu seharga 1,40 dolar. Es kelapa di daerah lain 90 sen di Apatzingan seharga 1,75 dolar.

Perbedaan harga dan pemerasan dengan alasan uang keamanan terhadap petani, peternak dan pengusaha telah mencekik daerah kaya produk pertanian itu.

Pemimpin gerakan anti-kartel Hipolito Mora tewas dalam perjuangannya. Ia dimakamkan pada Sabtu (1/7/2023) lalu bersama dua orang pengikut setianya yang dibunuh bersamanya Kamis (29/6/2023) lalu. Bersama kematiannya juga hilang harapan gerakan rakyat melawan kartel narkoba.

Beberapa kerabatnya berbicara tentang menghidupkan kembali gerakan petani yang mengusir salah satu kartel tahun 2013/2014. Tapi banyak yang ragu kemenangan itu dapat terulang.

"Ia melindungi kotanya, orang-orangnya, dan itu sesuatu yang tidak satu pun kami lakukan," kata saudara perempuan Hipolito, Olivia Mora di depan peti matinya.

"Kami semua memikirkan keluarga kami sendiri, tidak satu pun yang memiliki keberanian untuk melakukan apa yang ia lakukan," katanya. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement