Selasa 10 Jan 2023 05:52 WIB

Gabung Association of Certified Sanctions Specialists, Binance Perkuat Keamanan Blockchain

Binance adalah bursa kripto pertama yang bergabung secara resmi dengan asosiasi ini.

Binance.
Foto: Dok. Bin
Binance.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekosistem blockchain global Binance mengumumkan telah bergabung dengan Asosiasi Spesialis Sanksi Bersertifikat (Association of Certified Sanctions Specialists/ACSS) guna meningkatkan standar kepatuhan di dalam industri kripto. 

"Industri blockchain masih berada dalam tahap awal. Prioritas kami adalah terus menegakkan tingkat kepatuhan tertinggi di tengah ruang yang sedang berkembang pesat ini,” kata Global Head of Sanctions Binance Chagri Poyraz seperti dilansir dari Antara, Selasa (10/1/2023).

Baca Juga

Binance adalah bursa kripto pertama yang bergabung secara resmi dengan asosiasi tersebut. Binance akan memanfaatkan materi pelatihan, basis data komprehensif, dan jaringan mendalam di ACSS untuk makin meningkatkan keterampilan dan keahlian timnya.

Semua profesional kepatuhan dalam tim sanksi serta pemimpin (lead) dalam pelaporan pencucian uang, operasi kepatuhan, dan investigasi khusus di Binance akan diwajibkan untuk menjalani pelatihan bersama ACSS sebagai bagian dari proses sertifikasi.

Sesi pelatihan wajib tersebut akan menjadi kunci untuk membekali tim Binance dengan pedoman OFAC terbaru dalam mengembangkan program kepatuhan sanksi. ACSS juga akan membantu memastikan tim tersebut terus mengikuti dekrit sanksi dan memahami risiko pelanggaran di berbagai yurisdiksi.

“Melalui kerja sama dengan ACSS, kami akan meningkatkan standar kepatuhan sanksi kami ke tingkat yang diakui oleh asosiasi industri terkemuka dan memberikan peluang peningkatan keterampilan bagi tim kepatuhan kami. Pada akhirnya, kami ingin terus menetapkan standar keamanan dan kepatuhan di industri ini bersama pemain industri lainnya," kata dia.

Direktur Eksekutif ACSSSaskia Rietbroek bangga telah dipilih oleh Binance yang dinilainya sebagai pemimpin ekosistem blockchain dan infrastruktur mata uang kripto di tingkat dunia.

"Sebagai organisasi yang berspesialisasi dalam penyediaan pelatihan sanksi bagi perusahaan multinasional dan lembaga keuangan, ACSS akan memastikan kualitas pelatihan tertinggi bagi tim di Binance di sektor yang dinamis ini dan membantu meningkatkan kepatuhan dalam industri kripto," kata dia.

Selama dua tahun terakhir, kepatuhan terhadap regulasi telah menjadi fokus inti di Binance. Pada tahun 2022, tim kepatuhan Binance berkembang dari 500 menjadi 750 orang.

Hal itu merupakan bagian dari upaya Binance untuk berinvestasi dalam tim kepatuhannya secara berkelanjutan. Oleh karena itu, Binance telah memperoleh izin regulasi, registrasi, dan penerimaan di total 14 yurisdiksi hingga saat ini, termasuk di Prancis, Spanyol, Bahrain, Dubai, dan Australia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement