Rabu 11 Jan 2023 14:06 WIB

Koalisi Ungkap Dugaan KPU Manipulasi Data Partai, DPR Ubah Rapat Jadi Tertutup 

Media pun diminta menghapus berita yang memuat nama-nama institusi yang diduga terlib

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Peneliti Senior NETGRIT Hadar Nafis Gumay (kiri) bersama Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini menjadi narasumber dalam diskusi.
Foto: Republika/Prayogi
Peneliti Senior NETGRIT Hadar Nafis Gumay (kiri) bersama Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini menjadi narasumber dalam diskusi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi II DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Koalisi Kawal Pemilu Bersih terkait indikasi kecurangan dalam proses verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2024 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Rapat itu awalnya digelar secara terbuka, lalu tiba-tiba diubah jadi tertutup. 

Rapat itu diawali dengan paparan perwakilan koalisi, yakni Hadar Nafis Gumay dari Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit). Hadar menyampaikan temuan koalisi soal dugaan manipulasi data dalam proses verifikasi faktual partai politik calon peserta Pemilu 2024. 

Hadar juga menampilkan tangkapan layar percakapan tentang instruksi dari sejumlah pejabat untuk meloloskan partai tertentu. Hadar lantas membeberkan nama sejumlah lembaga negara yang terlibat dalam praktik culas manipulasi data demi meloloskan partai tertentu itu. 

Ketika Hadar masih membeberkan bukti-bukti manipulasi data, tiba-tiba Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung memotong paparannya.