Kamis 12 Jan 2023 09:23 WIB

Pelabuhan Pusat Distribusi Jagung di Sumbawa Mulai Dibangun

Jagung di NTB sangat berlebih.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja mengumpulkan jagung hasil panen yang telah dikupas kulitnya di Bengking, Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (11/10/2022). Menurut petani, harga jual hasil panen jagung musim ini mengalami penurunan harga dari sebelumnya Rp5.500 per kilogram menjadi Rp4.300 per kilogram.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Pekerja mengumpulkan jagung hasil panen yang telah dikupas kulitnya di Bengking, Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (11/10/2022). Menurut petani, harga jual hasil panen jagung musim ini mengalami penurunan harga dari sebelumnya Rp5.500 per kilogram menjadi Rp4.300 per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelabuhan khusus sentra produksi jagung di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, mulai dibangun. Pelabuhan yang dinamakan Pelabuhan Teluk Santong tersebut bakal menjadi pusat pendistribusian jagung dari NTB sebagai sentra produksi nasional

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengatakan, sarana pelabuhan yang tersedia di wilayah sentra itu memiliki peran strategis.

Baca Juga

"Infrastruktur pelabuhan untuk pangan dapat berkontribusi mengurangi disparitas serta menjaga stabilisasi stok dan harga pangan secara merata," kata Arief dalam Siaran Pers NFA, Kamis (12/1/2023).

Selain itu, Arief meyakini infrastruktur pelabuhan juga dapat mendukung peningkatan potensi pangan lokal. Kondisi itu diharapkan berdampak pada tumbuhnya kesejahteraan petani dan ekonomi daerah.

Ia tak menjelaskan soal biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan pelabuhan tersebut. Namun, proyek Pelabuhan Teluk Santong itu merupakan kerja sama antara pemerintah pusat, NTB, serta sektor swasta.

Pelabuhan ini nantinya akan menjadi pusat pendistribusian jagung yang diproduksi para petani di Sumbawa dan Dompu. Seperti kita ketahui NTB merupakan sentra produksi jagung nasional," ujarnya.

Pelabuhan akan dilengkapi infrastruktur dermaga serta silo dengan kapasitas sekitar 30 ribu ton untuk persiapan panen tahun berikutnya. Dengan begitu, dapat dilakukan penyimpanan jagung, persiapan dermaga, sehingga dapat memobilisasi stok jagung dari Sumbawa dan Dompu.

Arief meyakini, ketersediaan infrastruktur pelabuhan akan memperkuat ketersediaan dan stabilitas harga pangan di daerah khususnya daerah terluar dan wilayah perbatasan.

Pelabuhan di sentra produksi pangan tersebut kedepannya bisa dikoneksikan dengan program Tol Laut bersama Kementerian Perhubungan, sehingga kapal-kapal yang mengangkut pangan dari Jawa bisa kembali dengan mengangkut komoditas pangan lokal, seperti jagung dari NTB.

Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Andre Mulpyana mengatakan, pihaknya mendukung akselerasi terukur optimalisasi potensi nasional, khususnya NTB dengan komoditas jagungnya.

"Di mana jagung di NTB sangat berlebih sehingga diperlukan kerja sama dengan segala pihak. Kami dari sisi pengelola perhubungan memfasilitasi kelancaran distribusi antar pulau melalui pelabuhan dan safana transportasi laut lainnya," katanya.

Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mendukung penuh pembangunan pelabuhan di Teluk Santong Sumbawa.

"Melalui kolaborasi ini banyak hal yang tidak terpikirkan sebelumnya bisa dilakukan, seperti rencana hadirnya pelabuhan untuk meningkatkan kelancaran aktivitas produk-produk pertanian daerah," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement