Kamis 12 Jan 2023 12:39 WIB

Membunuh untuk Jual Ginjal Korban Nggak Masuk di Akal, Ini Alasannya Menurut Dokter

Seorang anak di Makassar menjadi korban pembunuhan untuk diambil ginjalnya.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Jual ginjal (ilustrasi). Dokter menegaskan bahwa tidak ada rumah sakit yang menerima ginjal yang tidak jelas asalnya.
Foto: Foto : Mardiah
Jual ginjal (ilustrasi). Dokter menegaskan bahwa tidak ada rumah sakit yang menerima ginjal yang tidak jelas asalnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pembunuhan anak untuk dijual ginjalnya yang dilakukan dua remaja di Makassar, Sulawesi Selatan menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk kalangan dokter. Ketua Tim Transplantasi Ginjal Siloam Hospitals Asri, Prof Dr dr Endang Susalit SpPD KGEH mengatakan menjual organ tubuh termasuk ginjal dengan membunuh orang lain tidak masuk di akal.

"Sangat jauh dari proses yang seharusnya bisa dijalani," ujar Prof Endang dalam konferensi pers Launching Transplantasi Ginjal Siloam Hospitals Asri, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Baca Juga

Sementara itu, Ketua Asri Urology Center (AUC), Dr dr Nur Rasyid SpU (K) mengaku sedih mendengar berita mengenai berita penculikan dan pembunuhan demi menjual organ tubuh korban. Menurutnya, hal ini terjadi lantaran tingkat kemampuan membaca masyarakat sangat jelek. Mereka melihat internet mengenai donasi ginjal kemudian mencari organ dengan jalan pintas, yaitu membunuh orang.

"Untuk menyumbangkan ginjal agar bisa dipakai hanya bisa satu dipastikan cocok dulu. Tidak bisa langsung dipakai. Bisa saja ditolak, bisa membuat meninggal yang menerimanya," jelas dr Nur.