Jumat 13 Jan 2023 16:10 WIB

BKKBN Minta Catin Punya Sertifikat Elsimil Sebelum Menikah

Catin bisa mendaftarkan diri di KUA terlebih dulu supaya bisa mendapatkan sertifikat.

Pasangan pengantin (ilustrasi). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meminta setiap calon pengantin (catin) memiliki sertifikat dari Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsmil) sebelum menikah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pasangan pengantin (ilustrasi). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meminta setiap calon pengantin (catin) memiliki sertifikat dari Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsmil) sebelum menikah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meminta setiap calon pengantin (catin) memiliki sertifikat dari Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsmil) sebelum menikah.

"BKKBN telah bekerja sama dengan Kementerian Agama mengeluarkan edaran agar tiga bulan sebelum menikah para calon pengantin telah memiliki Sertifikat Elsimil yang kemudian dilaporkan kepada Kantor Urusan Agama (KUA) setempat," kata Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN Victor Palimbong dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (13/1/2023).

Baca Juga

Victor meminta setiap calon pengantin untuk bekerja sama mendaftarkan diri di Kementerian Agama terlebih dahulu supaya bisa mendapatkan sertifikat. Sebab pendaftaran diri tersebut merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mempercepat penurunan angka prevalensi stunting dari hulu, melalui skrining, edukasi kesehatan reproduksi, perbaikan gizi serta pendampingan bagi calon pengantin melalui Elsimil.

Apalagi tngginya angka anemia pada pada remaja dan calon pengantin perempuan dinilai berkontribusi besar dalam meningkatkan angka prevalensi stunting. Bila anemia pada calon pengantin dapat diatasi, artinya dapat menekan menyingkirkan risiko bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) hingga risiko stunting bisa dihindari.

"Dalam implementasi strategi ini dalam bentuk kegiatan skrining dan edukasi serta pendampingan, akan menghasilkan outputnya berupa sertifikat siap menikah," kata dia.

Dalam data yang dihimpun BKKBN hingga 30 Desember 2022 pun, sudah ada 724.353 calon pengantin yang melakukan registrasi di aplikasi Elsimil dan 394.374 di antaranya telah mengisi kuisioner kesehatan tersebut.

Pendaftaran diri dapat dilakukan tiga bulan sebelum menikah. Calon pengantin diharapkan sudah mengunduh dan mengisi aplikasi Elsimil setelah melakukan pemeriksaan kesehatan. Antara lain meliputi usia, berat badan, pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb), dan ukuran lingkar lengan atas.

"Jika hasil pemeriksaan menunjukkan angka Hb di bawah 12 gr/dl dan lingkar lengan atas calon pengantin wanita kurang dari 23,5 centimeter maka calon pengantin tersebut akan berisiko melahirkan bayi stunting," ujar Victor.

Nantinya, bagi calon pengantin yang berisiko akan mendapatkan pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari Bidan, Kader KB dan juga Kader PKK. TPK juga akan bertugas memberikan edukasi, memfasilitasi calon pengantin ke faskes, sehingga kondisi kesehatannya ideal untuk menikah, hamil dan melahirkan.

Victor melanjutkan, hadirnya Elsimil sudah sejalan dengan ruh reformasi birokrasi, yakni digitalisasi sistem pelayanan. Aplikasi Elsimil sendiri merupakan salah satu inovasi dari BKKBN untuk mencegah stunting dari hulu. Setiap calon pengantin diwajibkan mengisi kuisioner kesehatan mereka.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement