REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS -- Operator jaringan transmisi gas Lithuania mengatakan pipa gas yang menghubungan Lithuania dan Latvia terkena ledakan. Tapi tidak ada bukti ledakan diakibatkan serangan.
Video yang ditayangkan stasiun televisi Lithuania, LRT menunjukkan api berkobar di lokasi kejadian di kabupaten Panevezys di utara Lithuania. Chief Executive Officer operator jaringan pipa gas, Amber Grid, Nemunas Biknius mengatakan api sudah dipadamkan.
"Berdasarkan penilaian awal, kami tidak melihat penyebab jahat, tapi penyelidikan akan mencakup semua kemungkinan," katanya dalam konferensi pers, Sabtu (14/1/2023).
Pasokan gas terhenti tapi ia mengatakan ledakan merusak satu dari dua pipa pararel yang mengirimkan gas dari Lithuania ke Latvia. Biknius mengatakan Amber Grid berencana memasok gas menggunakan pipa yang tidak rusak.
"Kami berencana memasok kembali gas dalam beberapa jam, dalam jumlah yang sebanding, kami berencana klien kami tidak merasakan dampak dari peristiwa ini," katanya pada wartawan.
Seperti Ukraina yang kini sedang berperang, Lithuania juga berbatasan dengan Rusia. Negara itu terletak di Laut Baltik di mana pipa gas Rusia-Jerman Nord Stream hancur oleh ledakan tahun lalu.
LRT mengatakan ketinggian api awalnya mencapai 50 meter dan kemudian dapat terlihat dari setidaknya 17 kilometer dari pusat kobaran api. Kantor berita Baltik, BNS melaporkan tidak ada laporan luka atau meninggal dunia dalam peristiwa ini.
Kepala administrasi publik di kota terdekat Pasvalys, Povilas Balciunas mengatakan awalnya api membakar seperti 'obor gas besar' sebelum akhirnya mengecil.