REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Salman Aman Foundation (SAF) Wisnu Salman berharap agar para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia bisa naik kelas dan keluar dari kategori mikro. Pihaknya bahkan mengusulkan untuk menggalakkan slogan 'Bukan lagi Mikro' untuk harapannya ini.
"Saya berpikir kalau 'UMKM Naik Kelas' sekarang hampir semua orang memakai tagline itu. Saya di Salman Aman Foundation ini ingin berbeda. Kalau naik kelas dari mikro kan dari KBBI bisa dilihat maknanya sangat kecil dan harus pakai mikroskop lah kalau mau lihat. Mikro sangat kecil, naik sedikit saja sudah naik kelas kan namanya," kata Wisnu Salman dalam pernyataan yang diterima Republika.co.id, Sabtu (14/1/2023).
"Lalu harus berapa lama lagi dia meningkat, menghilangkan kata mikronya harus berapa lama lagi?. Bisa tujuh turunan dia mikro terus, jadi saya berpikir pelaku usaha kecil itu UMKM harus menghilangkan kata M nya itu. Makanya semboyannya itu saya katakan 'Bukan lagi Mikro'," tambahnya.
Menurutnya, upaya ini memang bukan perkara mudah untuk direalisasikan. Namun target ini harus dibuat langkah hingga strategi untuk merealisasikannya.
Keberadaan orang dengan ekonomi lemah memang disebutnya adalah keniscayaan di dunia. Bahkan jika di dunia tidak ada lagi orang yang rentan dalam hal kemampuan finansial, katanya, adalah tanda dari hari kiamat. Namun ia menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mensejahterakan masyarakat rentan.
"Kemudian bagaimana SAF untuk mengarah ke sana?, SAF tidak pernah memberikan bantuan yang kecil-kecil yang di bawah satu juta, minimal itu Rp 1,5 juta, Rp 2 juta. Dan masih berlanjut dengan bantuan-bantuan berikutnya karena untuk merubah mikro, menghilangkan mikro memang bantuannya tidak bisa kecil, harus bertahap, harus kontinyu dan dimonitori terus,"jelasnya.
Dia kemudian membandingkan bantuan-bantuan SAF untuk pelaku usaha yang menurutnya selalu lebih besar dari bantuan usaha yang dilakukan lembaga lain. Dengan beragam bantuan lanjutan dan monitoring yang berkelanjutan, maka pelaku usaha bisa keluar dari kategori UMKM menuju 'Bukan lagi Mikro.'
"Bukan lagi mikro bantuannya harus besar, Rp 2 juta, Rp 3 juta minimal. Kedua harus dimonitoring apalagi supaya dia tidak lagi mikro. Biasanya orang jatuhnya di masalah RS, biaya sekolah, biasanyanya modal terpakai terus itu kan masalah,"tuturnya.