REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulawesi Tengah mengoptimalkan kemampuan membaca Al Quran 72 orang calon imam dan dai/penceramah, melalui pelatihan imam dan dai.
"Salah satu materi inti atau fokus materi dalam pembinaan atau pelatihan ini adalah perbaikan bacaan Al Quran," ucap Sekretaris Umum PW DMI Sulawesi Tengah Muchtar Ibnu Mas'ud, dihubungi dari Palu, Sabtu (15/1/2023).
Teknis pelaksanaan pelatihan itu bekerja sama dengan Pondok Pesantren Insan Cita Indonesia (ICI) di Dolo, Kabupaten Sigi.
Muchtar mengatakan pelatihan imam dan dai merupakan program pembinaan prioritas PW DMI Sulteng, yang dilakukan berbasis masjid.
Ia menerangkan pembinaan telah memasuki angkatan ke lima sejak digagas pada tahun 2022.
Hingga saat ini PW DMI Sulteng telah mencetak 233 imam dan dai melalui pelatihan tersebut terhitung mulai angkatan pertama sampai angkatan empat.
"Untuk angkatan ke lima berjumlah 72 orang masih dalam proses pembinaan dan pelatihan, sehingga jumlah 233 tersebut tidak termasuk 72 orang tersebut," ungkapnya.
Terhadap 72 calon imam dan dai tersebut, kata dia, akan melewati proses pembinaan selama 15 hari di Pondok Pesantren ICI di Sigi, dengan cakupan materi di antaranya perbaikan bacaan Alquran, Ilmu Fiqih, Akhlak, Perbandingan Mazhab, dan kemampuan berbicara di publik/publik speaking.
"Pelatihan untuk angkatan ke lima akan berakhir pada tanggal 27 Januari 2023, sejak dimulai beberapa hari kemarin," ungkapnya.
Ia menambahkan kegiatan pembinaan imam dan dai tersebut, merupakan program yang diinisiasi oleh Ketua Umum PW DMI Sulteng Ahmad M Ali.
Terkait hal itu Koordinator Pelatihan Imam dan Dai Pimpinan Wilayah DMI Provinsi Sulawesi Tengah Hartono M Yasin Anda mengatakan bahwa pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari visi besar DMI yaitu memakmurkan masjid.
Kegiatan pelatihan, ia melanjutkan, akan dilakukan secara bertahap dengan target capaian sebanyak 800 imam dan dai dari 12 kabupaten dan satu kota di Sulawesi Tengah dalam 10 angkatan.
Ia menambahkan bahwa untuk 72 orang peserta angkatan lima berasal dari Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, Poso, Tolitoli dan Buol.