Ahad 15 Jan 2023 23:16 WIB

DLH Bandung: Pengangkutan Sampah Terkendala

Dinas LH Kota Bandung sebut pengangkutan sampah terkendala karena ada masalah di TPA.

Petugas pengangkut sampah beraktivitas di antara tumpukan sampah di Jalan Pagarsih, Astanaanyar, Kota Bandung, Ahad (15/1/2023). Penumpukan sampah tersebut akibat akses jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti amblas dan berlumpur, sehingga menyebabkan operasional truk pengangkut sampah di kawasan Bandung Raya terganggu serta mengalami keterlambatan.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas pengangkut sampah beraktivitas di antara tumpukan sampah di Jalan Pagarsih, Astanaanyar, Kota Bandung, Ahad (15/1/2023). Penumpukan sampah tersebut akibat akses jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti amblas dan berlumpur, sehingga menyebabkan operasional truk pengangkut sampah di kawasan Bandung Raya terganggu serta mengalami keterlambatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung menyebutkan pengangkutan sampah di pertengahan Januari 2023 ini terkendala akibat permasalahan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

"Sehingga kegiatan operasional pengangkutan tidak berjalan dengan optimal," kata Kepala DLH Kota Bandung, Dudy Prayudi dalam keterangannya di Bandung, Ahad.

Baca Juga

Adapun hal tersebut tertuang dalam Surat Pemberitahuan DLH Kota Bandung Nomor: P/LH.04.04/187-DLH/1/2023. Kepala DLH Kota Bandung Dudy Prayudi menyebut permasalahan itu akibat adanya antrean kendaraan pengangkut sampah di kawasan TPA.

Menurut dia antrean itu diakibatkan karena adanya perbaikan alat berat pengelolaan sampah di TPA Sarimukti. Pihaknya belum bisa memastikan terkait waktu perbaikan alat berat itu.

Guna mengatasi penumpukan sampah di setiap Tempat Pembuangan Sementara (TPS), dia meminta masyarakat untuk melakukan upaya pengurangan, dan pengolahan sampah di rumah masing-masing, atau berskala kawasan.

Selain itu, ia pun mengimbau masyarakat untuk menahan sementara pembuangan sampah ke TPS agar tidak ada penumpukan sampah.

Di samping itu, ia pun mendorong kepada masyarakat untuk bisa memilah sampah organik dan anorganik sebagai langkah meminimalisir timbulan sampah rumah tangga.

Untuk sampah organik, menurutnya masyarakat bisa menjadikan kompos atau lainnya. Sedangkan untuk sampah anorganik, masyarakat bisa berkoordinasi dengan bank sampah di wilayahnya maupun di tingkat kota.

"Yang jelas kita akan maksimalkan armada dan mudah-mudahan di TPA-nya normal, sehingga truk kita yang ada di sana bisa balik ke sini untuk mengangkut lagi," ujar dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement