Senin 16 Jan 2023 13:51 WIB

Bawaslu Sulbar Imbau Warga Dukung Pemilu 2024

Bawaslu mengimbau masyarakat berpartisipasi dalam pemilu 2024 dengan bijaksana.

Ilustrasi Bawaslu mengimbau warga mendukung penyelenggaraan Pemilu 2024.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ilustrasi Bawaslu mengimbau warga mendukung penyelenggaraan Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) meminta kepada warga mendukung terciptanya pemilu damai.

Ketua Bawaslu Sulbar Fitrinela Patonangi di Mamuju, Ahad (15/1/2023) mengatakan, Bawaslu Sulbar dan Kementerian Agama (Kemenag) Sulbar serta jajaran pemerintah telah menggelar acara deklarasi pemilu damai.

Ia mengatakan, kegiatan deklarasi pemilu damai tersebut dilaksanakan bersama dengan peringatan hari amal bakti yang digelar Kemenag Sulbar.

Oleh karena itu ia meminta agar pemuka dan tokoh agama, serta seluruh umat beragama di Sulbar dapat mendukung terciptanya pemilu damai pada pelaksanaan Pemilu 2024.

"Umat beragama di Provinsi Sulbar diminta untuk menolak sebagai bentuk politisasi suku ras dan agama (SARA) serta menolak ujaran kebencian, dan segala bentuk berita hoaks pada pemilu 2024 mendatang," ucapnya.

Ia mengatakan, hal tersebut perlu dilakukan untuk mewujudkan Pemilu damai yang akan membuat situasi di masyarakat akan selalu tercipta dengan rukun dan damai.

"Mari bersama seluruh umat beragama untuk mendukung Pemilu 2024 agar dapat tercipta damai dan berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sebagaimana asas Pemilu," tuturnya.

Ia juga meminta agar umat beragama menolak dan mencegah penggunaan politik identitas, politik uang di pemilu agar kerukunan umat tidak ternodai dengan hal tersebut.

"Mari bersama kita jaga agar aparatur sipil negara (ASN) tetap menjaga netralitas dan masyarakat di Sulbar tetap menjalin semangat untuk merawat kerukunan umat dan toleransi dengan mengedepankan moderasi beragama," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement