Jumat 11 May 2012 07:48 WIB

Kisah Oknum TNI Gadungan dengan Senpi Ilegal

Senpi/ilustrasi
Senpi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,Kepemilikan senjata api (senpi) di kalangan sipil belakangan ini semakin marak. Aturan pemerintah yang tidak tegas, serta perdagangan senjata ilegal, membuat orang-orang mudah untuk memiliki senjata api. Akibatnya, praktik penipuan, ancam mengancam seringkali terjadi di masyarakat.

Hal ini terjadi pada Ed, seorang pegawai negeri sipil kementrian pertanian yang mengaku dirinya sebagai seorang perwira di Angkatan Darat TNI karena ia memiliki senpi ilegal.

Ceritanya, Ed yang memiliki tinggi 170 cm, berat 65 kg dan raut muka yang sangar itu seringkali menggunakan senpi untuk menakut-nakuti orang lain. Tak hanya itu, senpi pun ia gunakan untuk menariki perhatian wanita pujaanya. Ed sebenarnya seorang lelaki yang baik. Ia mempunyai istri dan seorang anak. Sayangnya, saat itu ia tengah dilanda masalah akan bercerai dengan istrinya, perebutan hak asuh anak termasuk tunggakan hutang yang harus segera ia bayar.

Dengan berbekal senpi milik istrinya (ajudan seorang pejabat penting di negeri ini) plus seragam TNI milik almarhum ayahnya, Ed seringkali berhasil menakut-nakuti orang, memeras mereka dan kemudian melakukan praktik penipuan.

Salah satu korban Ed adalah NN. Terpikat dengan gaya Ed yang mirip tentara. Gadis belia berusia 20 tahun ini menjalin hubungan dengan Ed selama lima bulan.

Dengan bermodal kata-kata manis serta menunjukan jati diri nya sebagai anggota TNI Ed berhasil membohongi NN serta keluarganya. Ed menjanjikan bahwa ia akan meloloskan siapapun untuk menjadi PNS. Syaratnya gampang, sediakan uang pelicin, dan orang tersebut bisa langsung lolos jadi PNS.

Banyak kerabat NN yang terpikat dengan gaya Ed. Akibatnya beberapa orang memberikan uang kepada Ed supaya bisa menjadi PNS. Tak hanya melakukan praktik penipuan, Ed juga berhasil meminta uang dari NN dan keluarganya dengan dalih akan diinvestasikan pada sejumlah bisnis.

Waktu pun berjalan, beberapa orang akhirnya sadar bahwa Ed melakukan penipuan. Demikian juga dengan NN.

Ia pun malu dengan keluarganya. Kemudian NN pun  menanyakan persoalan itu kepada Ed. Apa jawabannya? NN pun dianiaya oleh Ed. Muka dan sekujur badan NN pun luka parah. Kejadian ini terjadi sekitar bulan lalu, di kawasan Jl Masjid Nurul Hidayah No 11 Jakarta Timur. NN pun mengalami pendarahan di kedua kelopak matanya dan luka pecah di bibirnya. Dengan menodongkan senjata api ke kepala NN, Ed mengancam NN. Karena takut, NN pun enggan melaporkan hal ini kepada pihak yang berwajib termasuk kepada keluarganya sendiri.

Hingga saat ini NN bingung dengan kejadian itu. Bagaimanapun ia takut, dirinya dan keluarganya akan dihabisi oleh Ed. Meski kemudian ia sadar bahwa ternyata Ed hanyalah seorang PNS biasa di Kementrian Pertanian dan bukan seorang TNI.

Penulis: Dhewi Novianti, Mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi YAI 2010

sumber : YAI
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement