REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kunjungi keanekaragaman hayati Pulau Tidung, Kepulauan Seribu (24/11). Kegiatan ini dilakukan untuk observasi luar kelas.
Keanekaragaman hayati meliputi 3 ekosistem penting. Yakni ekosistem darat (terestrial), ekosistem peralihan (mangrove) dan ekosistem laut (padang lamun dan terumbu karang).
Dari observasi yang telah dilakukan, ditemukan beberapa kerusakan dan permasalahan yang sudah berdampak buruk terhadap kelestarian lingkungan hidup di Pulau Tidung. Seperti pada daerah terestrial kerusakan yang terjadi meliputi pembakaran dan penebangan pepohonan flora terestrial.
Masalah pada daerah mangrove seperti kurangnya penanaman mangrove yang dapat menyebabkan abrasi pantai. Pada daerah padang lamun pemasalahan adalah masalah sampah yang dapat mengganggu pertumbuhan flora padang lamun. Sedangkan kerusakan yang terjadi pada daerah perairan terumbu karang adalah eksploitasi terumbu karang berlebih untuk bahan pondasi rumah.
Dari observasi itu ada beberapa pemecahan yang bisa dilakukan. Pemecahan masalah pada daerah terestrial seperti pempertahankan tanaman yang sudah ada. Pencegahan membakar pepohonan daerah terestrial. Serta planing penginisitifan adanya program (KT2) Kajian Tanami Teras. Berdayakan untuk penanaman tanaman mangrove lebih banyak lagi dengan cara membibitkan tanaman mangrove. Misal mengadakan program jum’at tanam bakau serta mencari alternatif lain selain tanaman bakau untuk menahan abrasi dan menjaga ekosistem peralihan.
Seperti tanaman aru maupun tanaman cemara pantai. Walau tanaman tersebut masuk dalam tumbuhan terestrial namun pohon aru dan cemara pantai masuk dalam golongan mangrove ikutan untuk pemecahan masalah di daerah peralihan.
Masalah yang terkait dengan daerah padang lamun adalah masalah sampah. Sampah yang datang memang karena faktor alam (angin, iklim dan cuaca). Namun kesadaran menjaga lingkungan harus tetap tejaga. Lain lagi untuk masalah eksploitasi terumbu karang yang berlebih. tidak mudah memang mengubah pola fikir warga Pulau Tidung untuk tidak mengekploitsi.
Pemecahan masalah ini memang tidak disampaikan langsung untuk masyarakat sekitar. Namun setidaknya dapat membuka cara pikir dan pandangan mahasiswa. Untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati bumi.
Penulis: Dewi Andam – Fakultas Pertanian UMJ