REPUBLIKA.CO.ID,Izinkan saya untuk mengungkapkan kegelisahan saya didalam tulisan ini…
Kegelisahan ini sebenarnya bermula sejak pertama kali saya masuk kedalam lingkungan ini, sejak pertama bertemu dengan mereka minggu lalu. Ya! Di Rumah Singgah Balarenik, kawasan pemulung daerah Sumber Arta, Bekasi.
Awalnya saya hanya sedikit merasakan kekhawatiran itu, saya fikir ini tidak akan terlalu berdampak besar kepada mereka, tentara-tentara kecilku…
Akan tetapi, akhirnya hari ini kegelisahan itu semakin menjadi! saya takut! saya malu! Saya bingung harus melakukan apa! Saya merasa saya adalah orang yang sangat tidak berguna sebagai seorang muslim. Saya geram! Saya marah! Saya kecewa terhadap diri saya sendiri. Saya merasa sangat terlambat!
Para misionaris benar-benar telah melancarkan pergerakannya dengan sangat hebat dan sangat jitu! Mereka telah menyerang sendi terapuh dari umat islam, kemiskinan dan kebodohan. Bahkan celakanya mereka telah merasuki benih-benih emas harapan bangsa dan agama, ya! Anak-anak. Sahabat-sahabat kecil kami.
Saya berfikir, sudah sangat tertinggal jauhkah langkah kita sebagai seorang muslim untuk berperan dalam kehidupan orang-orang seperti mereka? Terlalu sibukkah kita dengan kepentingan diri sendiri, sehingga melalaikan oaring-orang seperti mereka? Yang pada akhirnya, para misionaris mengambil kesempatan ini sebagai sasaran misi mereka.
Begitu banyak konsep dan ajaran mulia yang tersurat dalam kalam-Nya dan sabda Rosul-Nya, tentang rasa persaudaraan, mengasihi, menyayangi, peduli, membantu, sedekah, dan dakwah dengan hikmah. Tapi mengapa orang lain yang sadar dengan hal ini dan berperan dalam melakukan hal ini?! Dimanakah ummat islam? Dimanakah kita? Kalau sekedar memberi ‘rupiah’ semua orang bisa! Tapi mampukan kita member satu hal yang begitu berarti daripada sekedar rupiah??? Saya malu, saya kalah, saya kecewa dengan diri saya sendiri, ya! Sebagai ummat islam. Yaa Allaah, ampuni kami…
Saya merasa sangat kasihan, satu kejadian yang sangat miris sekali! Kejadian yang sebelumya hanya dapat saya dengar dari cerita orang atau media.
Saya takut, akan tertanam nilai-nilai yang seharusnya tidak mereka tanamkan dalam diri mereka, dalam diri yang masih polos dan murni. Saya khawatir, mereka akan menganggap agama orang lain ini lebih menyenangkan dan menguntungkan bagi mereka. Sehingga pada akhirnya, akan terganggu dan berganti keyakinan mereka.
Mereka tidak salah, mereka hanya tidak tahu! Masalah ekonomi, kurangnya ilmu agama, dan kurangnya perhatian ummat islamnya sendiri, telah membuat mereka begitu mudah dimasuki nilai-nilai keyakinan lain, perlahan, tapi pasti !
Kawan, mari kita selamatkan mereka. Kita selamatkan mereka dari hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan, mereka gemari, dan bahkan mereka banggakan.
Saya yakin, ini hanyalah salah satu dari sekian banyak kejadian yang sama diluar sana. Ini adalah tugas kita! Untuk menyelamatkan saudara-saudara kita diluar sana.
Yaa Allaah, beri kami kekuatan untuk dapat terus mengagungkan nama-Mu disetiap sendi kehidupan didunia ini…
Penulis: Egi Gustiana Putra - Ilmu Komunikasi, Universitas Islam 45 Bekasi