Selasa 17 Jan 2023 15:50 WIB

Australia Open Larang Bendera Rusia dan Belarusia di Arena Penonton

Pelarangan ini dikarenakan adanya keluhan dari duta besar Ukraina untuk Australia.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Penyelenggara Australia Open melarang bendera Rusia dan Belarusia selama pertandingan
Foto: AP Photo
Penyelenggara Australia Open melarang bendera Rusia dan Belarusia selama pertandingan

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA - Penyelenggara Australia Open melarang bendera Rusia dan Belarusia selama pertandingan tenis pada Senin (16/1/2023). Pelarangan ini dikarenakan adanya keluhan dari duta besar Ukraina untuk Australia.

Kain garis-garis merah, putih, dan biru Rusia disita oleh para penggemar selama pertandingan putaran pertama antara Kateryna Baindl dari Ukraina dan Kamilla Rakhimova dari Rusia pada hari pertama. Penggemar Ukraina dilaporkan memanggil keamanan dan polisi ke tribun.

Sebuah bendera Rusia juga dikibarkan di Rod Laver Arena selama pertandingan Daniil Medvedev dengan petenis Amerika Marcos Giron. "Saya mengutuk keras pengibaran bendera Rusia kepada publik selama pertandingan petenis Ukraina Kateryna Baindl di Australia Terbuka hari ini," tulis duta besar Ukraina untuk Australia dan Selandia Baru Vasyl Myroshnychenko di Twitter dikutip laman Aljazirah, Selasa (17/1/2023). "Saya meminta Tennis Australia untuk segera menegakkan kebijakan 'bendera netral'," imbuhnya.

 

Tennis Australia dalam pernyataan mereka mengatakan kebijakan awal mereka adalah mengizinkan penggemar membawa bendera selama tidak menimbulkan gangguan. "Kami akan terus bekerja dengan para pemain dan penggemar kami untuk memastikan lingkungan terbaik untuk menikmati tenis," kata pernyataan Tennis Australia.

Pemain Rusia dan Belarusia dilarang dari Wimbledon tahun lalu, namun mampu bersaing sebagai atlet individu tanpa afiliasi nasional di Australia Open. Bendera mereka tidak ditampilkan di samping nama mereka di siaran TV, seperti halnya pemain lain, dan negara mereka tidak disebutkan di lembar undian.

Mantan Duta Besar Australia untuk Ukraina Doug Trappett, yang menjabat dari 2015 hingga 2016, juga mengecam penyelenggara Australia Open. "Australia Terbuka yang memalukan – dan ini baru hari pertama," cicitnya di Twitter.

Sementara itu, petenis Belarusia Aryna Sabalenka mengatakan dia memahami bagaimana pengibaran bendera kedua negara dapat mengecewakan para pemain Ukraina. "Saya benar-benar berpikir bahwa olahraga tidak ada hubungannya dengan politik, tetapi jika semua orang merasa lebih baik dengan cara ini, maka tidak apa-apa," kata unggulan kelima kepada wartawan setelah kemenangan putaran pertamanya pada Selasa.

"Jika Tennis Australia membuat keputusan ini untuk membuat mereka merasa lebih baik, oke. Mereka melakukannya, apa yang bisa saya lakukan? Saya tidak bisa berbuat apa-apa," kata dia.

Petenis nomor dua Ukraina Marta Kostyuk mengatakan, bahwa dia tidak akan berjabat tangan dengan saingan tur dari Rusia dan Belarusia. Sebab ia rasa belum cukup berbuat untuk berbicara menentang invasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement