REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Masyarakat di pesisir Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, diminta mewaspadai potensi naiknya pasang air laut dan banjir rob. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi tersebut berkaitan dengan fenomena super new moon atau fase bulan baru.
Fenomena super new moon disebut bersamaan dengan perige atau jarak terdekat bulan ke bumi pada 21 Januari 2023. Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Kustiman, banjir rob memang berpotensi terjadi di daerahnya ketika pasang air laut. “Tapi (biasanya) tidak terlalu besar,” kata dia kepada Republika, Selasa (17/1/2023).
Kustiman mengatakan, tahun lalu banjir rob melanda pesisir Pantai Batu Hiu. Kala itu, banjir rob sampai ke area jalanan di sisi pantai. “Mudah-mudahan sih sekarang tidak sampai seperti itu. Namun, kami imbau masyarakat tetap waspada,” kata Kustiman.
Kepala Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polres Pangandaran AKP Sugianto juga meminta masyarakat lebih waspada beberapa hari ke depan terkait potensi banjir rob. Menurut dia, ada beberapa titik yang biasanya terdampak banjir rob, antara lain Pantai Batu Hiu dan Pantai Barat Pangandaran. “Kalau di Pangandaran itu sebenarnya tak pernah sampai banjir, hanya meluap sebentar saja,” katanya.
Sugianto mengatakan, banjir rob yang terjadi di Kabupaten Pangandaran tak pernah sampai masuk ke permukiman warga. Menurut dia, banjir rob biasanya hanya berdampak terhadap warung-warung di pinggir pantai. “Soalnya rata-rata permukiman di sini jauh dari pantai,” ujar Sugianto.
Berdasarkan informasi dari BMKG, fenomena super new moon, yang bersamaan dengan perige, berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Dari pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob diperkirakan berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, termasuk pesisir Jawa Barat, pada 17-19 Januari 2023.