REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA — Masyarakat di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), Provinsi Jawa Barat, diminta mewaspadai sambaran petir. Terlebih wilayah Ciayumajakuning masuk puncak musim hujan.
Prakirawan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, puncak musim hujan di wilayah Ciayumajakuning diprakirakan berlangsung Januari sampai Maret 2023. “Di masa puncak musim hujan, perlu diwaspadai sambaran petir,” kata dia, yang akrab disapa Faiz, kepada Republika, Selasa (17/1/2023).
Tak hanya saat puncak musim hujan, menurut Faiz, sambaran petir juga mesti diwaspadai saat masa pancaroba atau peralihan musim hujan ke kemarau, yang diperkirakan terjadi pada April-Mei 2023.
Di wilayah Kabupaten Kuningan, pada Senin (16/1/2023) sekitar pukul 14.40 WIB, dilaporkan rumah salah seorang warga tersambar petir. Rumah milik Titin Martini (43 tahun) ini berada di Dusun Puhun, Desa Garawangi, Kecamatan Garawangi.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kuningan M Khadafi Mufti menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat penghuni berada di dalam rumah. Kala itu disebut tidak turun hujan, tapi tiba-tiba terdengar suara seperti petir. “Saat terdengar suara petir itu, juga terdengar suara dentuman keras, tepat di atas atap rumahnya,” kata Khadafi.
Penghuni rumah yang terkejut langsung ke luar rumah untuk memeriksa keadaan atap. Menurut Khadafi, kondisi genting rumah warga tersebut mengalami kerusakan. Sejumlah barang dan peralatan pun dilaporkan rusak, seperti televisi, antena wi-fi, sakelar listrik, kulkas, juga meteran listrik. Petugas sudah melakukan pemeriksaan. “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa ataupun luka. Tapi, pemilik rumah mengalami kerugian materiel akibat rusaknya barang-barang milik mereka,” ujar Khadafi.