Kamis 19 Jan 2023 13:28 WIB

Golkar: Ridwan Kamil Ikut Sosialisasikan Airlangga Sebagai Capres

Ridwan Kamil disebut juga berkomitmen menangkan Partai Golkar.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (kiri) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) berjalan saat akan menyampaikan konferensi pers di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023). Ridwan Kamil atau Kang Emil resmi bergabung dengan Partai Golkar setelah Ketua Umum Airlangga Hartarto menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) dan jas warna kuning Partai Golkar.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (kiri) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) berjalan saat akan menyampaikan konferensi pers di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023). Ridwan Kamil atau Kang Emil resmi bergabung dengan Partai Golkar setelah Ketua Umum Airlangga Hartarto menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) dan jas warna kuning Partai Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menyatakan komitmennya untuk partai. Termasuk patuh terhadap segala keputusan partai berlambang pohon beringin itu.

Salah satu keputusan Partai Golkar berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) pada 2019 adalah mendorong Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres). Ridwan Kamil yang kini berposisi sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar dipastikannya juga ikut mensosialisasikan Airlangga.

 

"Pak Ridwan Kamil sudah menunjukkan komitmennya untuk mengikuti dan loyal terhadap keputusan tersebut. Serta beliau berkomitmen mensosialisasikan dan menggaungkan kemenangan Pak Airlangga dan Golkar dalam Pemilu 2024 nanti," ujar Ace di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (19/1).

 

Ridwan Kamil dinilainya sebagai sosok yang dapat mendompleng suara Partai Golkar, khususnya di Jawa Barat. Apalagi sosok tersebut memiliki kompetensi baik dan dikenal oleh pemilih dari generasi muda.

 

"Kemampuan beliau dalam dekati milenial tentu potensi ini akan kami dorong. Agar jelang 2024 potensi bisa kami optimalkan dalam menangkan Partai Golkar di Jawa Barat dan provinsi lain, terutama di Jawa," ujar Ace.

 

Sebagai kader, Ridwan Kamil sendiri memiliki peluang untuk maju kembali sebagai calon gubernur Jawa Barat periode 2024-2029. Namun dipastikannya, pria yang akrab disapa Kang Emil itu akan terlibat dalam stategi pemenangan partai pada 2024.

 

"Pasti Pak RK akan terlibat dalam strategi pemenangan Partai Golkar, baik dalam pilpres dan pileg. Kan kita tahun sekuen 2024 lebih dulu kita harus menangkan pileg dan pilpres," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.

 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi bergabung dengan Partai Golkar. Ridwan Kamil mengatakan, dirinya akan taat pada apa yang menjadi aturan dan keputusan partai sebagai referensi nya dalam bersikap, termasuk keputusan untuk mengusung Airlangga sebagai calon presiden (capres) dari Partai Golkar.

 

"Dan urusan tadi sudah jelas Partai Golkar memutuskan untuk mengusung Pak Airlangga di Pilpres, karena saya anggota Golkar artinya saya harus mengamankan itu. Caranya seperti apa? Nanti kreativitas-kreativitas yang akan saya bawa untuk menjadi jawaban dari hal tersebut," kata Ridwan Kamil, Rabu (18/1/2023).

 

Emil sapaan akrabnya mengatakan bahwa ia telah mendapat banyak masukan dari berbagai pihak yang menjadi bahan pertimbangan sebelum akhirnya memutuskan bergabung ke Partai Golkar yang diakuinya telah ia lirik selama dua tahun belakangan.

 

"Menurut saya, saya punya banyak hal yang bisa saya sumbangkan ya ke negeri ini melalui institusi-institusi lain, salah satunya partai ini. Menurut saya, sudah saatnya karena saya sudah 10 tahun di eksekutif jadi pengalaman itu jadi manfaat," kata Ridwan Kamil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement