Jumat 20 Jan 2023 07:55 WIB

Maybank Sebut 14 Ribu Nasabah Korporasi Pakai Layanan M2E

Melalui M2E, nasabah korporasi bisa mengelola pembayaran gaji karyawan.

Red: Fuji Pratiwi
Logo Maybank Indonesia. Head of Digital Non-retail Solution Maybank Indonesia Marcell Wijaya menyampaikan lebih dari 14 ribu nasabah korporasi sudah menggunakan layanan Maybank to Enterprise atau M2E hingga Desember 2022.
Logo Maybank Indonesia. Head of Digital Non-retail Solution Maybank Indonesia Marcell Wijaya menyampaikan lebih dari 14 ribu nasabah korporasi sudah menggunakan layanan Maybank to Enterprise atau M2E hingga Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,.JAKARTA -- Head of Digital Non-retail Solution Maybank Indonesia Marcell Wijaya menyampaikan lebih dari 14 ribu nasabah korporasi sudah menggunakan layanan Maybank to Enterprise atau M2E hingga Desember 2022.

Adapun, M2E adalah platform internet banking untuk korporasi yang didesain agar seluruh perusahaan dapat melakukan transaksi, memeriksa rekening, melakukan penarikan laporan daring, pengelolaan dan pembayaran pajak, hingga transaksi valuta asing.

Baca Juga

"Nasabah korporasi melalui M2E bisa mengelola pembayaran gaji karyawan, pengelolaan likuiditas perusahaan, hingga pengelolaan portfolio berbagai akun bank," ujar Marcell dalam media briefing Maybank Indonesia di Sentral Senayan III, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Dia menjelaskan, M2E menawarkan transaksi yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, akses dapat diatur sesuai kebutuhan, serta fitur otentikasi berganda dalam mengelola arus kas. Selain itu, pengguna dapat melihat rekam jejak aktivitas, dengan fungsi pengguna terdiri dari maker, verifier, authorizer, dan releaser.

Dia pun memastikan keamanan layanan M2E sangat terjaga yang ditopang berbagai fitur. "Selain username dan password, untuk beberapa roll hanya bisa login menggunakan captcha, atau otoritasi transaksi menggunakan token. Untuk mematikan tidak sembarangan orang bisa melakukan transaksi," ujar Marcell.

Maybank Indonesia mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas sebesar Rp 1,06 triliun pada kuartal III 2022. Kredit segmen Retail Small and Medium Enterprises (RSME) tumbuh 5,7 persen year on year (yoy) menjadi Rp12,76 triliun pada kuartal III 2022, dari sebelumnya Rp12,07 triliun periode sama 2021.

Sedangkan, segmen Small and Medium Enterprises dengan segmentasi plafon kredit lebih besar atau SME+ tumbuh 1,3 persen menjadi Rp 5,08 triliun, dari sebelumnya Rp 5,01 triliun periode sama 2021.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement