Ahad 22 Jan 2023 16:18 WIB

Adab Berhubungan Seks untuk Mendapatkan Anak Soleh dan Solehah

Berhubungan seks dalam Islam harus dilakukan oleh suami dan istri dan bernilai ibadah

Rep: Ali Yusuf/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi hubungan seks suami dan istri
Foto: EPA-EFE/REHAN KHAN
Ilustrasi hubungan seks suami dan istri

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Pasangan suami istri perlu berdoa sebelum memulai bercinta. Doa hubungan suami istri ini perlu dibaca sebagai ikhtiar agar lahir anak yang sholeh dan sholehah.

Penelitian Rumah Fiqih Jakarta, Ustadz Ahmad Zarkasih Lc menegaskan, bahwa Islam mengajarkan segala hal, dari yang paling kecil dan dianggap remeh oleh kebanyakan orang seperti buang air kecil dan meludah, sampai hal yang paling besar seperti beribadah haji atau memimpin negara sekalipun.

"Islam mengajarkan adab dan menetapkan aturan di dalamnya," kata Ustadz Ahmad Zarkasih saat menyampainkan kajiannya tentang adab jima untuk suami istri.

Pada intinya Islam tidak pernah meninggal kebaikan sedikitpun dalam sebuah perkara sebagaimana Islam juga selalu menutup keburukan yang mungkin terjadi pada perkara yang dilakukan oleh pemeluknya. Termasuk juga perkara jima’ atau hubungan badan antara suami dan istri. 

"Yang mana ia adalah perkara yang penting serat dibutuhkan manusia sebagai pemenuhan atas hajat biologis yang sudah difitrahkan," katanya.

Lebih dari itu, Islam melihat jima’ bukan hanya sebagai pemenuhan hajat biologis semata, akan tetapi itu merupakan salah satu jalan ibadah yang disyariatkan. Sebab berdirinya agama ini jika syariatnya ditegakkan dan tidak mungkin itu ditegakkan jika tidak ada manusia yang menegakkannya. 

"Dan cara untuk melahirkan orang-orang yang akan menegakkan itu pastilah dari jalan pernikahan. Maka itu, pernikahan yang di dalamnya ada jima’ menjadi perkara penting dalam syariat ini," katanya.

Sebab itu, syariat memberikan adab bagi pasangan suami istri untuk memenuhi hajatnya tersebut, agar tidak hanya kebutuhannya yang terpenuhi akan tetapi tujuan agama dalam pernikahan itu tecapai; yakni melahirkan generasi penegak syaariat islam di bumi Allah. 

Berikut adab-adab dalam jima’

1. Meluruskan niat sebelum melakukannya bukan hanya untuk pemenuhan syahwat saja, akan tetapi sebagai ibadah dalam melahirkan generasi islam yang mempu berjuang menegakkan syariat. 

2. Memulai jima’ dengan kemesraan dan bercumbu terlebih dahulu. Ini berguna untuk meningkatkan ssyahwat satu sama lain. Bisa dengan mencium, atau memakai wewangian dan lainnya. 

3. Berdoa sebelum hubungan agar terhindar dari gangguan setan, sehingga berhubungan badan dengan cara yang tidak diridhai oleh Allah. Doanya: 

بسم الله اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا

bismillahi Allahumma Jannibna as-Syaitahn wa Jannibi sy-syaithan ma razaqtana

4. Jika ingin jima’ dua kali, disunnahkan berwudhu antara 2 jima’. Dikatakan oleh Nabi ini sebagai cara untuk membuat keduanya kembali segar dan bersemangat.

5. Wajib untuk mand terlebih dahulu bagi Wanita yang baru selesai berhenti darah haidhnya sebelum jima. Sebagaimana diharamkan jima’ Ketika haidh sampai berhenti darah nya dan mandi janabah. 

6. Diharamkan menggauli pasangan melalui duburnya. Selain itu menentnn syariat Allah, itu juga bertentangan dengan fitrah manusia.

7. Diharamkan keduanya untuk saling membuka aib kepada orang lain secara umum dari yang mereka lihat dan tau dari masing-masing pasangan Ketika jima’

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement