REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bio Farma menghentikan sementara produksi vaksin Covid-19 IndoVac. Menurut Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir, penghentian produksi ini dilakukan seiring belum adanya permintaan dari Kementerian Kesehatan. Serta, ketersediaan stok vaksin yang masih mencukupi.
"Stok vaksin IndoVac saat ini masih mencukupi. Sementara kami stop dulu (produksi), sambil menunggu order dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan)," ujar Honesti di acara Media Gathering Bio Farma akhir pekan ini.
Menurutnya, pandemi Covid-19 mulai mereda. Sementara cakupan vaksinasi Covid-19 juga sudah cukup tinggi. Selain itu, aturan perjalanan juga telah mencabut persyaratan vaksinasi. Sebanyak 500 juta dosis telah didistribusikan ke seluruh wilayah di Indonesia sejak pandemi berlangsung.
"Memang pandemi mungkin telah berakhir, tetapi sebagai ketahanan kesehatan nasional, kita tetap butuh. Saat ini yang belum divaksin adalah anak-anak dibawah 6 tahun. Mereka belum terproteksi," papar Honesty.
Melihat kondisi pandemi yang mulai mereda ini, kata dia, Bio Farma akan terus mengembangkan vaksin IndoVac yang merupakan vaksin buatan anak bangsa. Vaksin IndoVac kedepan akan dikembangkan menjadi vaksin multi strine untuk menangkal berbagai virus corona.
Namun, kata dia, dengan berakhirnya pandemi, ke depan vaksin Covid bisa jadi tidak ditanggung pemerintah. Sehingga vaksin tersebut bisa jadi akan dijual untuk memenuhi kebutuhan khusus warga.