Selasa 24 Jan 2023 16:43 WIB

Salam Perpisahan Jacinda Ardern

Mulai besok Jacinda Ardern secara resmi mengundurkan diri sebagai PM Seladia Baru.

Rep: Rizky Jaramaya, Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
 Jacinda Ardern berbicara dalam penampilan publik terakhirnya sebagai Perdana Menteri Selandia Baru di Ratana Pa, Selandia Baru, Rabu, 24 Januari 2023. Ardern dan politisi lainnya berkumpul untuk merayakan peringatan 150 tahun kelahiran Tahupotiki Wiremu Ratana.
Foto: EPA-EFE/BEN MCKAY AUSTRALIA AND NEW ZEALAND O
Jacinda Ardern berbicara dalam penampilan publik terakhirnya sebagai Perdana Menteri Selandia Baru di Ratana Pa, Selandia Baru, Rabu, 24 Januari 2023. Ardern dan politisi lainnya berkumpul untuk merayakan peringatan 150 tahun kelahiran Tahupotiki Wiremu Ratana.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Jacinda Ardern pada Selasa (24/1/2023) mengucapkan salam perpisahan terakhirnya sebagai perdana menteri Selandia Baru. Dalam sebuah pidato perpisahan, Ardern berbicara tentang kebaikan dan empati yang telah ditunjukkan warga Selandia Baru kepada dirinya.

"Terima kasih dari lubuk hati saya yang paling dalam atas hak istimewa terbesar dalam hidup saya," kata Ardern dalam pidatonya.

Baca Juga

Ardern tiba di sebuah tempat pertemuan antara politisi dan para tetua suku Maori di kota kecil Ratana, di utara Ibu Kota Wellington. Kedatangan Ardern langsung disambut para pendukung yang berebut untuk berfoto bersama.

Pekan lalu, Ardern secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya. Pengunduran diri Ardern membuat warga Selandia Baru terkejut. Ardern secara resmi mengundurkan diri tugasnya pada Rabu (25/1/2023). Posisi Ardern sebagai perdana menteri digantikan pemimpin Partai Buruh yang baru, Chris Hipkins.

Ardern, bersama Hipkins dan politisi oposisi, melakukan kunjungan tahunan ke Ratana, untuk menghadiri perayaan kelahiran pemimpin agama suku Maori, Tahupotiki Wiremu Ratana.

Ardern mengenakan gaun hitam dengan jubah tradisional Maori yang disebut korowai. Ardern mengatakan, dia tidak berencana memberikan pidato di acara tersebut. Namun, orang-orang di sana menolak untuk memberinya jalan keluar dan memintanya untuk menyampaikan pidato.

"Pengalaman saya secara keseluruhan dalam pekerjaan di Selandia Baru dan warga Selandia Baru adalah cinta, empati, dan kebaikan," kata Ardern.

Ardern menjadi ikon global berhaluan kiri. Dia mendapatkan sorotan karena membawa bayinya ke pertemuan PBB. Ardern juga menghadapi sejumlah tragedi besar di negaranya dengan tenang.

Ardern menunjukkan rasa solidaritas dan menguatkan umat Muslim Selandia Baru, setelah terjadi insiden penembakan brutal di masjid di Kota Christchurch dan Linwood oleh seorang ekstremis sayap kanan. Insiden yang terjadi pada Maret 2019 ini menewaskan 51 orang dan melukai puluhan lainnya. 

Ketika itu, Ardern mengunjungi keluarga korban dan korban luka-luka di rumah sakit dengan mengenakan jilbab. Sikap Ardern ini menuai pujian di kancah internasional. Ardern mengatakan, keputusan untuk mundur ini cukup berat. Namun Ardern mengatakan, dia meninggalkan jabatannya dengan cinta di hatinya.  

"Saya ingin Anda tahu bahwa saya pergi dengan cinta dan kasih sayang yang lebih besar untuk Aotearoa Selandia Baru dan orang-orangnya daripada saat saya memulai (menjabat sebagai perdana menteri)," kata Ardern.

Sebelum menuju lapangan untuk menghadiri acara inti, Ardern sempat diadang wartawan. Dia tersenyum lebar saat menolak menjawab pertanyaan politik. Ardern mengatakan, persoalan politik sekarang menjadi tanggung jawab penggantinya.

"Saya siap menjadi banyak hal. Saya siap menjadi back bench MP (anggota parlemen). Saya siap menjadi kakak perempuan dan seorang ibu," ujar Ardern.

Ardern memiliki seorang putri bernama Neve yang berusia 4 tahun. Neve akan mulai bersekolah pada Juni. Dalam pidato pengunduran dirinya, Ardern mengatakan tidak sabar mengantar anaknya pergi ke sekolah. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement