REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sumber mengatakan Amerika Serikat (AS) akan segera mengumumkan pengiriman tank berat ke Ukraina. Jerman juga akan melakukan hal yang sama. Perubahan sikap ini dinilai akan mengubah ulang bentuk perang dengan Rusia.
Beberapa jam sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menekan sekutu-sekutu untuk mengirimkan lima sampai 15 tank modern untuk pasukannya.
"Diskusi harus diakhiri dengan keputusan, keputusan nyata memperkuat pertahanan kami melawan teroris, sekutu memiliki sejumlah tank yang dibutuhkan," kata Zelenskyy dalam pidatonya, Selasa (24/1/2023).
Dua orang pejabat pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan Washington siap memulai proses untuk mengirimkan tank tempur M1 Abrams ke Ukraina. Pejabat ketiga mengatakan AS berkomitmen untuk mengirimkan sekitar 30 tank dalam beberapa bulan ke depan.
Sementara itu dua orang sumber mengatakan Kanselir Jerman Olaf Scholz telah memutuskan untuk mengirimkan tank tempur Leopard 2 ke Ukraina dan mengizinkan negara lain seperti Polandia melakukan hal yang sama.
Majalah Spiegel yang pertama kali melaporkan keputusan Scholz itu mengatakan Jerman berencana memasok setidaknya satu kompi tank Leopard 2 A6. Satu kompi biasanya terdiri dari 14 tank. Spiegel menambahkan sekutu lain contohnya seperti negara-negara Skandavia, juga ingin mengirimkan tank Leopard ke Ukraina.
Sementara Berlin dan Washington belum mengkonfirmasi laporan tersebut, para pejabat pemerintah Ukraina menyambut baik laporan tersebut yang menurut mereka akan mengubah situasi di medan pertempuran dalam perang yang sudah berlangsung selama 11 bulan. Meski jumlah tank yang dikirimkan lebih sedikit dari yang mereka harapkan.
"Beberapa ratus tank untuk kru tank kami, itu yang akan menjadi pukulan nyata tinju demokrasi," kata kepala pemerintahan Zelenskyy, Andriy Yermak di Telegram.
Sudah berbulan-bulan Kiev meminta negara-negara Barat mengirimkan tank yang menurut mereka dapat memberikan kekuatan tempur dan mobilitas untuk menerobos garis pertahanan Rusia dan merebut kembali wilayah yang diduduki pasukan Rusia di timur dan selatan Ukraina. Jerman menahan pengiriman karena khawatir langkah tersebut dapat mendorong Moskow meningkatkan eskalasi perang.