REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab dipanggil Gus Yahya mengimbau kepada seluruh warga Nahdliyin untuk hadir dalam acara Puncak Peringatan Satu Abad NU yang akan digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo pada Selasa (7/1/2023) mendatang.
Menurut dia, warga Nahdliyin bisa menghadiri momentum bersejarah ini dengan niat untuk mengambil berkah NU.
"Satu hal yang ingin saya imbaukan khususnya kepada warga NU dan masyarakat yang ingin ikut hadir dalam peringatan Satu Abad NU, khususnya di Sidoarjo. Mari kita laksanakan kegiatan-kegiatan ini dengan niat untuk mengambil berkah dari NU," ujar Gus Yahya dalam acara Ramah Tamah dan Konferensi Pers di Gedung Plaza PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).
Dalam acara puncak, PBNU juga akan menghadirkan sejumlah artis dan musisi Tanah Air. Di antaranya, H Rhoma Irama, Band Slank, hingga penyanyi internasional Maher Zain.
Namun, menurut Gus Yahya, peringatan hari lahirnya NU bukan untuk bersenang-senang.
"Kita bukan hanya ingin bersenang-senang, berhura-hura, melainkan kita ingin mengambil berkah kepada NU dengan berupaya menjadikan momentum peringatan satu abad ini menjadi momentum yang patut dikenang dalam waktu yang lama," ucap Gus Yahya.
"Mudah-mudahan cerita peringatan Harlah Satu Abad NU ini nanti akan terus menjadi cerita yang dituturkan kepada generasi berikutnya sampai akhir abad kedua yang akan datang," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pengarah Peringatan Harlah 100 Tahun Nahdlatul Ulama (NU) Erick Thohir meyakini acara puncak Peringatan Harlah Seabad NU nanti akan memberikan pembaruan yang signifikan terhadap napas dan pondasi perjuangan NU.
Acara Peringatan Harlah 100 Tahun NU itu akan dilaksanakan di Sidoarjo, Jawa Timur pada 7 Februari 2023 nanti. Namun, aura kegempitaannya sudah mulai terasa saat ini.
Erick r menjawab pertanyaan media dalam Konferensi Pers Artis Pendukung Resepsi Puncak Satu Abad NU di Jakarta, Jumat (27/1/2023) menegaskan bahwa napas dan fondasi NU itu adalah napas dan pondasi perjuangan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.
Napas dan fondasi itu sudah ada sejak lama, dan usianya sudah mencapai 100 tahun. Usianya yang panjang tersebut, menurut Erick, membutuhkan asupan energi baru agar napas dan fondasi perjuangan NU tetap kuat dan abadi pada saat memasuki abad keduanya. Energi tersebut perlu diselaraskan dengan peradaban yang ada.
“Karena sudah satu abad, energinya harus diperbaharui. Inilah makanya harus didorong lagi karena pondasi dan napasnya sudah ada, perlu didorong sesuai dengan peradaban. Upaya itu sudah dilakukan melalui rangkaian acara Peringatan Harlah 100 Tahun NU, mulai dari Women NU, Technology NU, Porseni, hingga nanti dengan Festival Seni dan Budaya pada saat acara puncak Peringatan Harlah 100 Tahun di Sidoarjo,” ujar Erick.
“Dengan semua rangkaian acara itu, NU perlu merapatkan barisan, jangan sampai dengan adanya perubahan zaman, NU tidak siap,” ujar Erick.
Sebagai salah satu penampil dalam acara Puncak Harlah NU, Bimbim Slank mengucapkan selamat kepada NU yang telah mencapai usia 100 tahun.
Dia pun mengimbau kepada slanker yang akan hadir dalam acara puncak Harlah NU untuk menggunakan baju putih semua.
"Buat slanker yang mau hadir pakai baju pitih semua, kalau pakai bisa pakai peci lebih bagus," kata Bimbim.