REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai Mampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM) berkolaborasi dengan BSSN (Badan Security Siber Nasional) menyelenggrakan event launching UNM-CSRIT (Universitas Nusa Mandiri Computer Security Incident Responden Team) dan Penyerahan STR CSIRT, pada Rabu (25/1/2023) di aula Universitas Nusa Mandiri (UNM) kampus Margonda Jalan Margonda Raya No 545, RW 7, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok.
Kegiatan ini juga menghadirkan beberapa perwakilan dari berbagai kampus, antara lain Universitas Buana Perjuangan Karawang, Universitas Kristen Marantha, Universitas Budi Luhur, Bina Insani Univerity, Universitas Pasundan, International Women University, dan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Turut hadir juga perwakilan dari Badan Security Siber Nasional, salah satunya Ketua ACAD CSRIT (Academy CSRIT), Prof Dr Ir Richardus Eko Indrajit. Richardus Eko mengatakan bahwa, CSRIT terbagi menjadi berbagai jenis, salah satunya Ketua ACAD CSRIT (Academy CSRIT) yakni salah satu bagian CSRIT yang menangani cyber di lingkungan kampus.
“Kami sangat mendukung penuh Universitas Nusa Mandiri (UNM) dalam mendirikan ACAD CSRIT, terlebih untuk melindungi serangan cyber yang terjadi di kampus Universitas Nusa Mandiri (UNM),” tegas Richardus Eko, dalam siaran pers.
Sumarna selaku Ketua Pelaksana dari UNM CSRIT mengatakan bahwa, tujuan didirikannya CSRIT ini untuk menghindari berbagai serangan cyber baik dari lingkungan luar maupun internal. “CSRIT atau Computer Security Incident Responden Team hadir untuk meminimalisir permasalahan dalam dunia cyber di website kampus Universitas Nusa Mandiri (UNM), terlebih pada saat melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS) ataupun Ujian Akhir Semester (UAS),” ujar Sumarna saat wawancara langsung, Rabu.
Sumarna menambahkan, dengan dibentuknya CSRIT yang didirikan sesuai Surat Tugas per 29 Agustus 2022 ini, kejahatan atau serangan cyber di lingkungan Universitas Nusa Mandiri (UNM) dapat berkurang. “Semoga kejahatan cyber yang ada di Universitas Nusa Mandiri (UNM) dapat berkurang, karena jika hilang masih banyak faktor yang harus dilakukan,” ujarnya.