Senin 30 Jan 2023 15:48 WIB

Mantan PM Inggris Boris Johnson Mengaku Pernah Diancam Putin

Hal itu diungkap Johnson dalam sebuah film dokumenter baru garapan BBC.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
 Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Foto: EPA-EFE/SEDAT SUNA
Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Mantan perdana menteri Inggris Boris Johnson mengaku pernah diancam oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Ancaman tersebut dilayangkan lewat panggilan telepon tepat sebelum Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari tahun lalu.

"Dia (Putin) semacam mengancam saya pada satu titik dan berkata, 'Boris, saya tidak ingin menyakiti Anda, tetapi dengan rudal, itu hanya akan memakan waktu satu menit', atau sesuatu semacam itu," kata Johnson mengutip perkataan Putin padanya.

Baca Juga

Hal itu diungkap Johnson dalam sebuah film dokumenter baru garapan BBC yang mulai ditayangkan Senin (30/1/2023). Johnson mengatakan, ancaman itu disampaikan Putin dengan nada yang santai. Namun terlepas dari hal tersebut, Johnson menilai, Putin memang hanya main-main. Tujuannya agar Johnson tidak mendorong pemimpin Rusia itu bernegosiasi.

Menurut Johnson, sebelum Rusia memutuskan menyerang Ukraina, dia sempat bersusah payah menjelaskan kepada Putin bahwa tidak ada prospek Ukraina bergabung dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Hal itu menjadi salah satu alasan yang mendorong Rusia mengagresi Ukraina.

“Dia (Putin) berkata, 'Boris, Anda mengatakan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO dalam waktu dekat. Apa maksud dalam waktu dekat?’ Dan saya berkata, ‘Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO di masa mendatang. Anda tahu itu dengan sangat baik’,” kata Johnson.

Selain itu, Johnson pun memperingatkan Putin bahwa serangan apa pun akan membuat anggota NATO di perbatasan Rusia semakin banyak, bukan sebaliknya. Film dokumenter BBC memetakan kesenjangan yang semakin besar antara pemimpin Rusia dan Barat pada tahun-tahun sebelum invasi ke Ukraina.

Dalam film itu, BBC juga menampilkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang merefleksikan kegagalan ambisinya membawa negaranya bergabung dengan NATO sebelum serangan Rusia. “Jika Anda tahu bahwa besok Rusia akan menduduki Ukraina, mengapa Anda tidak memberi saya sesuatu hari ini yang dapat saya hentikan? Atau jika Anda tidak bisa memberikannya kepada saya, maka hentikan sendiri,” kata Zelensky dalam film tersebut.

Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung selama 11 bulan. Pada 24 Februari mendatang, perang antara kedua negara tersebut akan memasuki tahun pertama. Belum ada tanda-tanda bahwa Moskow dan Kiev akan duduk merundingkan kesepakatan damai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement