Senin 30 Jan 2023 19:39 WIB

Azerbaijan Evakuasi Staf Kedutaan di Iran Setelah Serangan Bersenjata

Penembakan di kedutaan Azerbaijan di Teheran telah meningkatkan ketegangan

Red: Esthi Maharani
Azerbaijan mengevakuasi staf dari kedutaannya di ibu kota Iran, Teheran
Azerbaijan mengevakuasi staf dari kedutaannya di ibu kota Iran, Teheran

REPUBLIKA.CO.ID., TEHERAN -- Azerbaijan mengevakuasi staf dari kedutaannya di ibu kota Iran, Teheran, pada Ahad (29/1/2023) dua hari setelah seorang pria bersenjata membunuh satu orang karyawan di sana dan melukai dua lainnya.

Menurut media Azerbaijan, sebanyak 53 orang, termasuk diplomat dan keluarganya, naik pesawat khusus yang mendarat di Bandara Internasional Heydar Aliyev di ibu kota Baku pada pukul 22.00 waktu setempat (1800GMT).

Pesawat itu juga membawa jenazah Orkhan Askerov, kepala staf keamanan kedutaan, yang tewas dalam serangan, yang menuai kecaman keras dari seluruh dunia.

Insiden itu terjadi Jumat pagi ketika seorang pria membawa senapan Kalashnikov yang diidentifikasi sebagai Yasin Hosseinzadeh menerobos masuk ke dalam gedung kedutaan dan melepaskan tembakan.

Kepala polisi Teheran Hossein Rahimi mengatakan kepada wartawan, penyerang segera ditangkap, menambahkan penyelidikan awal mengindikasikan "masalah pribadi dan keluarga" sebagai kemungkinan motif serangan itu.

Evakuasi berlangsung beberapa jam setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi dan sejawatnya dari Azerbaijan Ilham Aliyev melakukan percakapan telepon dan Raisi mengatakan penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantornya mengutip Raisi mengatakan, pemerintah kedua negara "tidak akan membiarkan hubungan bilateral dipengaruhi oleh musuh."

Aliyev sebelumnya mengecam serangan itu sebagai "aksi teroris" dan menuntut penyelidikan. Kementerian Luar Negeri negara itu juga memanggil duta besar Iran di Baku.

Berbicara kepada wartawan di Baku pada Minggu, Wakil Menteri Luar Negeri Azerbaijan Khalaf Khalafov menganggap Iran bertanggung jawab atas serangan itu dan konsekuensinya, seperti yang dilaporkan oleh media Azerbaijan.

Dia mengatakan serangan itu "tidak terduga," negara tuan rumah diharuskan memenuhi kewajiban mereka berdasarkan Konvensi Wina untuk memastikan keamanan misi diplomatik asing di wilayah mereka.

Wamenlu Azerbaijan menambahkan bahwa Presiden Aliyev telah memutuskan untuk mengevakuasi staf kedutaan di ibu kota Iran, dan menyebutnya sebagai "keputusan sulit" dan menambahkan bahwa mereka "tidak memiliki harapan dan kepercayaan."

Sementara itu, kantor berita ISNA mengutip "sumber informasi" di Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa aktivitas kedutaan Azerbaijan akan dilanjutkan, meski dengan staf diplomatik yang lebih sedikit.

Insiden itu meningkatkan ketegangan antara Iran dan Azerbaijan, dua negara tetangga yang memiliki perbatasan sepanjang 765 kilometer.

Otoritas Iran bersikeras bahwa itu bukan serangan teroris tetapi dilakukan dengan motivasi pribadi.

Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian dalam percakapan telepon pada Jumat dengan sejawatnya dari Azerbaijan Jeyhun Bayramov mengatakan insiden itu tidak akan dibiarkan memiliki "dampak yang merugikan" pada hubungan bilateral.

Dia juga mengusulkan kerja sama antara badan keamanan kedua negara dalam menyoroti berbagai aspek serangan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement