Selasa 31 Jan 2023 18:25 WIB

Catatan untuk Bagnaia Sebelum Mulai Upaya Pertahanan Gelar Juara MotoGP

Sejak musim 2020, MotoGP selalu memiliki juara baru.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Juara Dunia MotoGP 2022, pembalap tim Ducati Francesco Bagnaia, dari Italia.
Foto: AP Photo/Alberto Saiz
Juara Dunia MotoGP 2022, pembalap tim Ducati Francesco Bagnaia, dari Italia.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pembalap tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, menatap MotoGP musim ini dengan status sebagai juara bertahan. Apabila mampu meraih gelar juara MotoGP musim ini, maka Bagnaia akan menjadi pembalap pertama yang mampu mempertahankan gelar juara dunia dalam tiga musim terakhir.

Sejak musim 2020, MotoGP selalu memiliki juara baru. Joan Mir, yang saat itu memperkuat tim Suzuki Ecstar, menjadi juara dunia pada 2020. Pada musim berikutnya, giliran pembalap Yamaha Monster, Fabio Quartararo, berhak menapaki tangga juara MotoGP.

Baca Juga

Sementara pada musim lalu, Bagnaia memuncaki klasemen akhir usai bersaing ketat dengan juara bertahan, Quartararo. Bagnaia menutup MotoGP musim lalu dengan raihan 265 poin unggul 17 poin dari Quartararo yang harus puas finis di peringkat ketiga.

Menilik tren buruk juara MotoGP untuk bisa mempertahankan gelar juara dalam tiga musim terakhir, manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, menyebut, Bagnaia harus bisa memperbaiki sejumlah aspek, terutama soal mentalitas dan kesabaran dalam mengumpulkan poin di setiap balapan.

Pada musim ini, kata Tardozzi, Bagnaia harus bisa menerima apabila mengakhiri balapan di posisi terdepan dan berada di podium tertinggi. Kemampuan untuk secara konsisten meraih poin dinilai memegang peranan penting upaya mempertahankan gelar juara MotoGP.

''Saya rasa, Pecco (panggilan Bagnaia) masih harus memperbaiki sejumlah hal. Dia cukup baik tampil di sejumlah sesi pada tahun lalu. Namun, dia juga sempat melakukan kesalahan. Salah satu aspek yang dibenahi pada 2023 adalah terkadang Anda harus bisa menerima apabila tidak bisa bisa finis di posisi terdepan,'' kata Tardozzi dilansir Crash, Selasa (31/1/2023).

Apabila berharap bisa terus menjaga peluang mempertahankan gelar juara, pebalap asal Italia itu mesti rela menerima sejumlah hasil di podium. ''Akan sangat sulit untuk bisa finis terdepan di 42 seri pada musim depan. Saya rasa, kunci suksesnya adalah meraih poin di setiap kesempatan,'' kata Tardozzi.

Mantan pembalap Superbike itu pun menilai, gelaran MotoGP musim ini akan berjalan cukup sulit dan menantang. Terlebih, MotoGP musim ini akan digelar dalam 42 seri balapan. ''Musim ini akan sangat sulit. Akan sangat rumit untuk bisa mempertahankan gelar juara. Apalagi, tim-tim lain juga semakin kuat,'' ujar mantan pembalap Superbike tersebut.

Rencananya, GP Portugal, yang bakal dihelat di Sirkuit Algarve, 26 Maret mendatang, akan menjadi seri pembuka MotoGP musim ini. Sementara untuk seri terakhir MotoGP musim ini akan digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, 26 November 2023 mendatang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement