Rabu 01 Feb 2023 05:00 WIB

Mualaf Prancis William Pouille, Kecintaannya kepada Arab Saudi Mengantarkannya ke Islam

Mualaf William Pouille sangat tertarik dengan budaya Arab Saudi

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf William Pouille sangat tertarik dengan budaya Arab Saudi
Foto: Dok Istimewa
Mualaf William Pouille sangat tertarik dengan budaya Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH–Seorang pria Prancis, William Pouille telah menarik perhatian banyak orang karena pengakuannya terkait kekaguman kepada budaya Arab Saudi dan kefasihannya berbahasa Arab. 

Dia mendapat perhatian setelah banyak membagikan video dan foto dirinya mengenakan thobe dan shemagh (penutup kepala) tradisional Arab Saudi.

Baca Juga

Pouille yang masuk Islam bersama ibu dan saudara laki-lakinya, mengisahkan bahwa cintanya pada Kerajaan terjadi pada 2005 ketika dia melakukan perjalanan ke Arab Saudi dalam sebuah kunjungan keagamaan. 

Setelah itu, Pouille yang saat itu berusia 18 tahun memutuskan untuk belajar bahasa Arab di sebuah universitas di Prancis.

Setelah mendapatkan gelar master dalam bahasa Arab, Pouille mengunjungi beberapa negara Teluk termasuk Arab Saudi untuk meningkatkan kemampuan bahasanya. Hingga pada  2017 dia memutuskan untuk tinggal di Kerajaan.

Masa tinggal Pouille di Arab Saudi tidak hanya membantu meningkatkan keterampilan bahasa Arabnya, tetapi dia juga mempelajari banyak kebiasaan dan tradisi negara tersebut. 

Dia juga mengatakan bahwa dia menyukai hidangan tradisional, seperti Kabsah dan Margoog, dan menyukai musik Arab Saudi, mencatat bahwa dia adalah penggemar penyanyi legendaris Mohammed Abdu.

“Saya merasa seperti milik Arab Saudi. Saya (benar-benar) suka tinggal di sini dan (mencintai) orang-orangnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia memutuskan untuk menjadi guru bahasa Prancis untuk tinggal di Arab Saudi dan menawarkan sesuatu kepada rakyatnya dilansir dari Al Arabiya, Selasa (24/1/2023). 

Selama dua dekade terakhir, lebih dari 20 ribu ekspatriat di Arab Saudi memeluk Islam. Adalah Yayasan Pendidikan Islam (IEF), pihak di balik geliat syiar Islam dikalangan ekspatriat.

Keberhasilan dakwah itu tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi multimedia sehingga dapat menyebarkan pesan Islam ke pelbagai komunitas berbeda. Tak hanya itu, peranan pendakwah yang menyebar di berbagai kawasan memainkan peranan penting.

Strategi dakwah terus diperkuat. Salah satunya, dengan lebih banyak memperkenalkan Islam kepada kalangan non-Muslim melalui materi audio dan video, kelas bahasa Arab dan literatur.  

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement