REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga ayat terakhir Surat Al Baqarah menjelaskan tentang alam semesta dan segala isinya adalah milik Allah SWT. Allah SWT mengampuni dan mengazab siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Dijelaskan juga bahwa Nabi Muhammad SAW beriman kepada Alquran dan orang Mukmin beriman kepada Allah, kitab suci, malaikat dan Rasul-rasul. Di ayat terakhir surah Al-Baqarah ditegaskan bahwa Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya menanggung beban tersebut.
Surat Al Baqarah Ayat 284
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS Al-Baqarah: 284)
Ayat 284 ini menurut Tafsir Al-Muyassar atau Kementerian Agama Arab Saudi, mengandung arti, kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dari segi kepemilikan, mengatur dan meliputi semuanya, tidak ada sesuatu yang tersembunyi bagi-Nya. Perkara yang kalian tampakan dari hal-hal yang ada di dalam hati kalian ataupun yang kalian rahasiakan, sesungguhnya Allah mengetahuinya, dan dia akan membuat perhitungan kepada kalian dengan perkara tersebut, Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki, dan menghukum siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Dan sungguh Allah telah memuliakan kaum Muslimin setelah itu, di mana Dia mengampuni bisikan-bisikan jiwa dan pikiran pikiran yang terlintas dalam hati, selama tidak diikuti dengan ucapan dan perbuatan, sebagaimana tertuang dalam hadits dari Rasulullah SAW.