REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Tiga Alquran yang telah dirusak ditemukan di Swedia. Laporan penyiar Swedia, SVT pada Rabu (1/2/2023) mengatakan, satu salinan Alquran yang berisi ancaman pembunuhan ditemukan di stasiun bus dan dua lainnya ditemukan di lokasi berbeda di wilayah Ronneby.
Dilaporkan Anadolu Agency, Kamis (2/2/2023), seorang anggota komunitas Islam di Ronneby, Gudlaug Hilmarsdottir, mengatakan kepada SVT, Alquran adalah pedoman dan masyarakat sangat sedih atas serangan tersebut. Sebelumnya pada 2020, salinan Alquran dan daging babi asap yang dibakar ditinggalkan di luar masjid di Ronneby.
Polisi menggambarkannya sebagai "kejahatan kebencian". Polisi meluncurkan penyelidikan tetapi pelaku tidak pernah ditemukan.
Bulan lalu, ekstremis sayap kanan Denmark-Swedia Rasmus Paludan membakar Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm. Polisi Swedia memberikan izin kepada Paludan untuk melakukan aksi tercela itu.
Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (1/2/2023) menegaskan kembali bahwa, Turki tidak akan mengizinkan Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO selama negara Skandinavia itu mengizinkan protes yang menodai kitab suci umat Islam. Turki telah menunda untuk menyetujui keanggotaan Swedia dan Finlandia dalam aliansi militer Barat.
Pembakaran Alquran juga dilakukan oleh seorang politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia,
Edwin Wagensveld. Di merobek dan menginjak Alquran sebelum membakarnya.