Jumat 03 Feb 2023 19:49 WIB

Pejabat Hamas Sebut Hubungan Siber Israel-Arab akan Picu Malapetaka

Normalisasi hubungan Israel dengan negara Arab buka kerja sama berbagai bidang

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi siber. Normalisasi hubungan Israel dengan negara Arab buka kerja sama berbagai bidang
Foto: Shutterstock
Ilustrasi siber. Normalisasi hubungan Israel dengan negara Arab buka kerja sama berbagai bidang

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Pejabat senior Hamas menyampaikan, penguatan hubungan siber Israel-Arab akan menimbulkan malapetaka di kawasan. 

Terutama karena Amerika Serikat berusaha untuk memaksakan kontrol lebih besar di Timur Tengah. 

Baca Juga

"Selama beberapa dekade, baik Amerika Serikat dan Israel sangat menyadari bahwa perang berikutnya akan menjadi perang dunia maya, bukan perang militer," kata pejabat tersebut, seperti dilansir The New Arab, Kamis (2/2/2023). 

Amerika Serikat dan Israel, kata pejabat itu, sangat berusaha semaksimal mungkin untuk mengendalikan semua negara Arab. 

Termasuk yang menormalkan hubungan mereka dengan pendudukan Israel, lewat hubungan siber antara satu sama lain dengan dalih memerangi ancaman Iran.

Selama ini, menurut dia, Israel dan Amerika Serikat sebetulnya melakukan sesuatu yang bertentangan dengan retorikanya. 

Israel dan Amerika Serikat berusaha untuk mengontrol rezim Arab dan menempatkan mereka di bawah pengawasan untuk kepentingan Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah. 

"Negara-negara yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel akan menemukan diri mereka dalam dilema nyata dalam beberapa tahun, tetapi kami khawatir sudah terlambat bagi negara-negara itu untuk menyelamatkan diri," katanya, sambil memperingatkan bahwa mereka akan di bawah pendudukan Amerika Serikat dan Israel. 

Kepala Siber Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat Robert Silvers mengatakan, Kesepakatan Abraham membuka jalan terbentuknya hubungan siber. Apalagi, kecerdasan siber bersama adalah cara untuk melawan bahaya Iran.

"Memperluas keterlibatan Kesepakatan Abraham ke dunia siber adalah langkah besar menuju arsitektur keamanan yang lebih luas di Timur Tengah," tambah pejabat itu. 

Amerika Serikat telah menyatakan harapan untuk memperluas hubungan digital antara negara-negara dalam waktu dekat. 

Baca juga: Mualaf Prancis William Pouille, Kecintaannya kepada Arab Saudi Mengantarkannya ke Islam

Pada 2020, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko menormalisasi hubungan mereka dengan Israel di bawah Abraham Accords yang disponsori Amerika Serikat. 

Pejabat tinggi siber Amerika Serikat mengatakan, hingga saat ini, kesepakatan tersebut sebagian besar difokuskan pada hubungan ekonomi dan diplomatik. 

Sedangkan peningkatan hubungan keamanan dunia maya belum sepenuhnya dieksplorasi. Washington menggunakan Abraham Accords sebagai platform untuk mengubah kemitraan dengan mitra asing dan industri untuk melindungi data Amerika Serikat dan mitra sekutunya.     

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement