REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator telekomunikasi UEA, e&, telah meningkatkan sahamnya di perusahaan telepon seluler Inggris Vodafone Group. Perusahaan yang dulunya dikenal sebagai Etisalat berencana untuk melakukan diversifikasi operasi secara global.
Grup telekomunikasi itu sekarang memegang lebih dari 3,54 miliar saham di Vodafone, lebih banyak dari yang diumumkan sebelumnya. Jumlah tersebut mewakili 13 persen dari modal saham yang dikeluarkan Vodafone, tidak termasuk saham treasury, demikian dikutil dari laporan Zawya, Sabtu (4/2/2023).
Mei lalu, e& menjadi pemegang saham terbesar Vodafone setelah mengakuisisi 9,8 persen saham perusahaan senilai 4,4 miliar dolar AS. Perusahaan yang didukung negara ini selanjutnya meningkatkan kepemilikan saham menjadi 11 persen pada Desember 2022 dan Januari tahun ini.
Etisalat mengungkapkan ingin memperluas pasar baru dan bidang terkait seperti telekomunikasi keuangan. Perusahaan telah melakukan investasi untuk mendapatkan perhatian dari pemimpin dunia di bidang konektivitas dan layanan digital.
Perusahaan mengatakan sepenuhnya mendukung strategi bisnis perusahaan saat ini dan dewan serta tim manajemen yang ada. Investasi ini dinilai sebagai peluang bagus untuk e& dan pemegang sahamnya.
"Ini akan memungkinkan kami untuk meningkatkan dan mengembangkan portofolio internasional kami, sejalan dengan ambisi strategis kami," kata CEO e& Group Hatem Dowidar.