REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah Menteri BUMN, Erick Thohir yang mulai mengunjungi masyarakat di luar pulau Jawa, termasuk saat bersilaturahim dengan etnis Tionghoa di Kalimantan Barat, dinilai sebagai bentuk Erick memiliki sifat egaliter yang tidak membeda-bedakan suku dan ras. Langkah ini pun diapresiasi Dekan fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, Dr. Phil. Sukri.
Dia menyebut dengan sifat yang egaliter yang tidak membeda-bedakan suku ras dan agama, membuat Erick sangat mudah diterima seluruh lapisan masyarakat Indonesia. "Tak terkecuali oleh masyarakat etnis Tionghoa di Kalimantan Barat," kata Sukri dalam keterangannya, Selasa (7/2/2023).
Dengan mudahnya diterimanya Erick di etnis Tionghoa, menurut Sukri membuktikan kepiawaiannya dalam berkomunikasi dan menyerap aspirasi masyarakat. Kepiawaian dalam berkomunikasi dan menyerap aspirasi sangat sangat diperlukan bagi calon pemimpin nasional mendatang.
Menurut Sukri, bukti masyarakat Tionghoa menerima Erick adalah sambutan yang sangat meriah ketika mantan presiden Inter Milan itu berkunjung ke Pointianak dan Singkawang. Ia berpendapat, jika dikaitkan dengan Pilpres 2024, mendekatkan diri kepada masyarakat di luar Jawa dan minoritas merupakan langkah yang sangat strategis.
"Sebab di Jawa semua capres dan cawapres sudah menggarapnya. Saya menyarankan agar Erick dapat terus konsisten untuk menggarap calon pemilih Jawa," kata Sukri.
Penerimaan yang saat positif di etnis Tionghoa menurut Sukri harus terus di jaga baik itu oleh Erick maupun oleh tim suksesnya. Sehingga nantinya nantinya kertika Erick ingin maju sebagai capres atau cawapres dapat diwujudkan dalam bentuk dukungan nyata. Sehingga tim sukses harus terus menjaga komunikasi dan menginformasikan kepada masyarakat mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Erick.
Sebab jika sambutan yang baik tersebut tidak terus dijaga, maka tak akan membuat keterikatan emosional dengan calon pemilihnya. Atau yang terburuk menurut Sukri calon pemilih tersebut dapat beralih ke capres cawapres lainnya. Sehingga komunikasi dengan calon pemilih ini perlu terus dijaga oleh Erick dan tim suksesnya. Terutama mengenai etos kerja dan prestasi Erick selama di BUMN.
"Masyarakat di luar Jawa harus bisa mendapatkan informasi yang utuh mengenai prestasi yang sudah ditorehkan Erick ketika melakukan pembenahan di BUMN dan visinya untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi. Sehingga strategi Erick menyapa masyarakat di luar Jawa dan menyasar etinis minoritas merupakan langkah yang sangat penting. Sebab pertengahan tahun ini harus sudah ada nama capres dan cawapres yang akan diusung oleh parpol di pemilu 2024," ucap Sukri.