Selasa 07 Feb 2023 13:48 WIB

China akan Kirim Bantuan Penanganan Darurat Gempa Turki dan Suriah

Bantuan akan diberikan kepada Bulan Sabit Merah Turki dan Suriah.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Personil darurat selama operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di distrik Iskenderun Hatay, Turki, (06/02/2023). Dua gempa bumi melanda Turki selatan dekat perbatasan Suriah pada 06 Februari 2023. Ribuan orang tewas dan lebih dari tujuh ribu telah terluka di Turki, menurut AFAD, Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat Turki.
Foto: EPA-EFE/ERDEM SAHIN
Personil darurat selama operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di distrik Iskenderun Hatay, Turki, (06/02/2023). Dua gempa bumi melanda Turki selatan dekat perbatasan Suriah pada 06 Februari 2023. Ribuan orang tewas dan lebih dari tujuh ribu telah terluka di Turki, menurut AFAD, Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Komunitas Palang Merah China (RCSC) telah memutuskan untuk memberikan masing-masing uang tunai 200 ribu dolar AS kepada Bulan Sabit Merah Turki dan Bulan Sabit Merah Suriah sebagai bantuan kemanusiaan darurat. Dilansir dari Xinhua, Selasa (7/2/2023), Presiden RCSC, Chen Zhu, mengirimkan surat simpatinya kepada Bulan Sabit Merah Turki dan Bulan Sabit Merah Suriah.

RCSC akan terus mengikuti pekerjaan bantuan di daerah yang dilanda bencana, dan berjanji untuk menawarkan lebih banyak bantuan kemanusiaan jika diperlukan. Pemerintah China mengikuti dengan cermat situasi seputar gempa dahsyat di Turki dan Suriah.

Baca Juga

"China juga telah menyampaikan belasungkawa kepada para korban bencana dan simpati kepada keluarga yang ditinggalkan dan yang terluka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, pada Senin (6/2/2023).

Juru bicara Mao Ning membuat pernyataan tersebut pada jumpa pers harian saat menjawab pertanyaan yang relevan. Dia mengatakan China dengan tulus berharap orang-orang dari kedua negara mendapatkan kemenangan awal atas bencana tersebut untuk membangun kembali tanah air mereka.

"Setelah gempa bumi, kedutaan dan konsulat China di negara-negara terkait dengan cepat meluncurkan mekanisme tanggap darurat untuk memverifikasi situasi warga China yang terkena dampak bencana. Sejauh ini, tidak ada korban China yang dilaporkan," kata juru bicara Mao.

Dia menambahkan bahwa misi diplomatik China di negara-negara terkait akan terus mengikuti dengan cermat situasi gempa bumi, dan akan terus memberikan perlindungan dan bantuan kekonsuleran bagi warga negara China.

Gempa dahsyat mengguncang tenggara Turki yang berbatasan dengan Suriah pada Senin, (6/2/2023) pukul 04.00 WIB. Gempa bumi yang kuat mengguncang Turki dan Suriah, mengakibatkan banyak korban jiwa akibat bangunan yang hancur dan kerugian harta benda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement