Rabu 08 Feb 2023 20:04 WIB

Waduh, Lima Beduk Perayaan Satu Abad NU Hilang

Beduk tersebut rencananya dibagikan ke pondok pesantren.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf (kiri) menyapa warga NU saat acara Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Presiden bersama Wakil Presiden dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menghadiri acara Resepsi Puncak Satu Abad NU sekaligus meresmikan dan membuka kegiatan tersebut. Acara resepsi tersebut berlangsung selama 24 jam dengan diisi beragam kegiatan seperti membaca shalawat dan shalat qiyamul lail, karnaval kebudayaan nusantara, bazar UMKM, dan panggung hiburan rakyat yang akan diisi oleh sejumlah band dan musisi seperti Slank, Rhoma Irama dan Maher Zain. Waduh, Lima Beduk Perayaan Satu Abad NU Hilang
Foto: Republika/Thoudy Badai
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf (kiri) menyapa warga NU saat acara Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Presiden bersama Wakil Presiden dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menghadiri acara Resepsi Puncak Satu Abad NU sekaligus meresmikan dan membuka kegiatan tersebut. Acara resepsi tersebut berlangsung selama 24 jam dengan diisi beragam kegiatan seperti membaca shalawat dan shalat qiyamul lail, karnaval kebudayaan nusantara, bazar UMKM, dan panggung hiburan rakyat yang akan diisi oleh sejumlah band dan musisi seperti Slank, Rhoma Irama dan Maher Zain. Waduh, Lima Beduk Perayaan Satu Abad NU Hilang

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Wakil Ketua Resepsi Harlah Satu Abad NU Rahmat Hidayat Pulungan mengungkapkan lima dari sembilan beduk yang digunakan saat resepsi puncak peringatan Satu Abad NU hilang. Padahal, beduk tersebut akan dibagikan ke pesantren-pesantren sebagai cenderamata peringatan satu abad NU dari panitia.

"Panitia ini kehilangan beduk lima. Di dalam itu ada beduk sembilan. Sembilan itu sudah ada nama-nama pesantrennya. Itu semacam cenderamata dari PBNU," kata Rahmat dalam konperensi pers di Hotel Luminor Sidoarjo, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga

Rahmat mengaku heran lima beduk tersebut bisa hilang lantaran ukurannya sangat besar. Seharusnya, beduk yang besar tersebut sulit diangkut, bahkan tidak mungkin kalau hanya dibawa oleh satu orang.

"Saya pikir-pikir sakti juga kan itu gede banget. Gimana cara ngambilnya kan itu gede," ujarnya.

Rahmat pun mengimbau siapa pun yang mengetahui atau mengamankan beduk tersebut agar segera dikembalikan ke panitia. Hal itu agar beduk bisa segera didistribusikan ke pesantren-pesantren yang telah terdaftar. Rahmat akan sangat besyukur jika yang mengetahui keberadaan beduk tersebut justru membantu mendistribusikan ke pesantren-pesantren yang telah terdaftar.

"Saya minta yang merasa melihat atau ngambil dikembalikan. Dan kalau bisa diantar. Satu ke Tebuireng, satu ke Tambakberas, satu ke Situbondo, dan satu ke Denanyar," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement