REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan, aset syariah masih menjanjikan pada tahun ini. Salah satu contohnya yakni produk emas di perbankan.
"Emas itu demand naik harga naik. Jadi kalau ada yang tanya kapan harus beli emas, bukan another right time but now. Apalagi sekarang tidak harus ke toko emas untuk beli tapi bisa lewat aplikasi dan beli gramasi sekecil mungkin," ujar Head of Macroeconomics and Financial Research BSI Kahfi Riza dalam Bincang Ekonomi Syariah di Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Setelah beberapa tahun kemudian, kata dia, emas tersebut bisa dijual sesuai kebutuhan. Maka, ia menegaskan, aset syariah masih menjanjikan. Ia melanjutkan, masyarakat juga bisa memilih bertransaksi di perbankan syariah mana pun. "Kalau ditanya mana yang paling bagus, personally saya kembalikan lagi paling bagus yang paling nyaman. Pilih bank syariah favoritmu yang penting syariah," tuturnya.
Kahfi menegaskan, pemanfaatan ekonomi syariah harus menjadi prioritas utama. "Karena syariah itu love language dari yang di Atas seperti kata surat Al Anbiya ayat 107. Jadi, kasih sayang Tuhan ke kita diwujudkan lewat berbagai aturan bagi kehidupan," jelas dia.
Ia melanjutkan, permintaan pasar syariah paling besar di Indonesia tapi secara industri masih tertinggal dari Malaysia. Alasannya, struktur di Indonesia tidak hanya ritel, ada pula wholesale.