Sabtu 11 Feb 2023 16:28 WIB

Sebaran Minyakita di Pedagang Pasar Bogor Belum Merata

Stok Minyakita yang ada sedikit, namun minat masyarakat cukup tinggi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Ketua DPD PAN Kota Bogor, Bedjo Santoso, melakukan sidak ke Pasar Bogor terkait ketersediaan Minyakita, Sabtu (11/2/2023).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Ketua DPD PAN Kota Bogor, Bedjo Santoso, melakukan sidak ke Pasar Bogor terkait ketersediaan Minyakita, Sabtu (11/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketersediaan minyak goreng rakyat Minyakita di Kota Bogor masih langka. Bahkan, sejumlah pedagang di Pasar Bogor mengeluhkan terkait distribusi minyak subsidi ini tidak merata.

Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bogor, Bedjo Santoso, menemukan hal tersebut ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Bogor. Dari hasil sidak tersebut, terungkap jika stok Minyakita yang ada sedikit, namun minat masyarakat akan minyak subsidi tersebut tinggi.

“Minyak subsidi itu harganya Rp 14 ribu per liter. Tapi barangnya agak sulit (didapat), karena datang supply-nya telat. Para pedagang sudah tahu itu,” kata Bedjo ketika ditemui Republika usai sidak, Sabtu (11/2/2023).

Akibatnya, kata Bedjo, yang terjadi di lapangan ialah lebih banyak stok minyak goreng kemasan premium dibanding Minyakita. Dimana harga minyak goreng kemasan premium rata-rata dijual seharga Rp 15 ribu per liter, hanya berbeda sedikit dibandingkan Minyakita.

Kendati demikian, menurut Bedjo, besaran selisih itu sungguh berarti buat konsumen dan pedagang. Hal ini juga menjadi perhatian pihaknya mengingat sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan.

Dia berharap, Menteri Perdagangan RI yang juga Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, sudah memperhatikan kelangkaan ini. Sehingga bisa memberikan subsidi yang lebih besar lagi.

Bedjo juga berharap, ada kebijakan dari Kementerian Perdagangan RI terkait sebaran Minyakita. Serta menjaga dan memperhatikan agar tidak ada oknum yang ‘bermain’ di bawahnya.

“Harus diantisipasi. Akan kami sampaikan untuk menjadi masukan kebijakan menghadapi Ramadhan dan lebaran, Pak Menteri sudah siap dengan itu. Ini menjadi perhatian supaya kesiapan itu jangan sampai terlena atau tidak terpenuhi,” tegasnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang bernama Yohana, mengaku, mendapat stok Minyakita hanya sekitar tiga pekan sekali. Bahkan, ketika Minyakita datang, barang yang ada langsung ludes terjual karena diburu para pembeli.

Yohana mengatakan, pedagang hanya menginginkan stok barang yang banyak agar barang menjadi lebih murah. Bahkan, dia pun telah memasang spanduk Minyakita di depan tokonya yang menunjukkan bahwa ia menjual minyak goreng subsidi ini.

“Banyakin saja barangnya. Soalnya dibilang murah tapi nggak ada barangnya. Yang minyak goreng kemasan premium nggak laku, pada nyari Minyakita,” tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement