Selasa 14 Feb 2023 21:36 WIB

Miris, Masih Ada Daerah Dekat Jakarta Sulit Akses Posyandu

Kopmas menemukan biskuit makanan tambahan anak dari posyandu malah dimakan orang tua.

Kader PKK mengukur lingkar kepala balita di Posyandu Bougenvile, Pemancar, Depok, Jawa Barat. Masih ada daerah yang masyarakatnya sulit menjangkau posyandu.
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Kader PKK mengukur lingkar kepala balita di Posyandu Bougenvile, Pemancar, Depok, Jawa Barat. Masih ada daerah yang masyarakatnya sulit menjangkau posyandu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (Kopmas) mengungkap bahwa masih ada daerah yang tidak bisa mendapatkan akses layanan kesehatan di posyandu dengan baik. Alhasil, tumbuh kembang anak di sana tidak terpantau maksimal.

"Seharusnya pemerintah ini jemput bola karena kadernya terbatas, pengetahuan kadernya terbatas, masyarakat tidak tahu bahwa ada posyandu, dan masih banyak daerah yang tidak mendapat akses posyandu dengan baik," kata Sekretaris Jenderal Kopmas Yuli Supriati dalam taklimat media yang diikuti di Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Baca Juga

Yuli menyebut salah satu contoh daerah yang tidak mempunyai akses posyandu adalah Kampung Cijantur, Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kendala utamanya ialah kontur jalannya yang agak curam, menyulitkan kendaraan untuk masuk.

Selain kondisi jalan yang sulit, jarak tempuh ke fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas pun butuh waktu lebih dari satu jam. Fasilitas terdekat lainnya yang ada ialah sebuah klinik kesehatan milik swasta.

Hanya saja, masyarakat tidak bisa menggunakan fasilitas BPJS di sana. Minimnya akses kemudian membuat Kopmas menemukan beberapa anak di kampung dalam kondisi sakit, bahkan ada yang meninggal di rumah karena tidak bisa di bawa keluar.

Sulitnya mengakses posyandu, menurut Yuli, membuat orang tua terkendala dalam mengukur tumbuh kembang buah hatinya. Di samping itu, anak-anak juga banyak yang tidak mendapatkan imunisasi.

Hal lain yang Kopmas temukan di lapangan ialah pemberian makanan tambahan (PMT). Biskuit yang dibagikan di posyandu ternyata tidak diberikan pada anak, justru dihabiskan orang tuanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement